Breaking News:

Berita Kriminal

Wanita di Bawah Umur Nyaris Jadi Korban Perdagangan Manusia di Pati, Korban Dijebak Jadi LC

Gercep Polresta Pati, wanita di bawah umur nyaris jadi korban perdagangan manusia, korban dijebak jadi pemandu karaoke.

IST
Gercep Polresta Pati, wanita di bawah umur nyaris jadi korban perdagangan manusia, korban dijebak jadi pemandu karaoke. 

“Indonesia akan terus mengajak negara-negara ASEAN untuk memperkuat pemberantasan TPPO melalui kerja sama aparat penegak hukum,” kata Mahfud.

Diperparah oleh pandemi dan konflik Myanmar

Banyak korban mulanya tergiur dengan iming-iming gaji besar untuk bekerja di “perusahaan teknologi” atau “perusahaan investasi” lewat iklan-iklan yang dipasarkan di media sosial dan situs daring.

Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, terpuruknya ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan konflik di Myanmar turut memengaruhi eskalasi kasus perdagangan orang di ASEAN.

Pandemi, kata dia, mengakumulasi pekerja migran yang gagal berangkat akibat pembatasan aktivitas yang ketat.

Mereka kemudian terjebak dalam jaringan sindikat perdagangan orang ke tujuan konvensional seperti Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah, maupun ke titik-titik rawan untuk kejahatan digital seperti di wilayah Myanmar dan perbatasan Indo-China.

Kondisi ekonomi yang buruk saat pandemi juga menyebabkan tingginya angka pengangguran.

“Ini membuka ruang dan peluang bagi sindikat perdagangan orang untuk merekrut orang-orang untuk pekerjaan yang eksploitatif dan tidak layak, inilah yang menyebabkan eskalasi kasus perdagangan orang pada masa pandemi hingga saat ini,” jelas Wahyu.

Migrant Care juga menilai krisis Myanmar turut memengaruhi dinamika pergerakan pekerja migran.

“Beberapa wilayah di Myanmar itu menjadi tujuan perdagangan orang untuk dieksploitasi dan dipaksa bekerja sebagai operator scamming online atau judi online,” paparnya.

Bahkan rezim militer di Myanmar, mengacu pada pemaparan dalam sebuah forum, disebut memiliki kontribusi kuat untuk berlangsungnya transaksi ekonomi ilegal.

ASEAN seperti macan kertas

Migrant Care meminta Indonesia, yang sedang memegang keketuaan ASEAN pada 2023, untuk proaktif membahas agenda perlindungan pekerja migran.

Tren perdagangan orang untuk tujuan penipuan daring, menurut Wahyu, tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan keamanan konvensional seperti penjagaan perbatasan.

Selama ini, dia menyebut ASEAN sebetulnya sudah memiliki sejumlah modal terkait isu pekerja migran dan perdagangan orang. Antara lain lewat deklarasi Cebu tentang pekerja migran serta ASEAN Convention Againts Trafficking Person.

Namun konsensus itu disebut Wahyu tidak dimanfaatkan secara maksimal.

“Sekarang ini ASEAN lebih banyak seperti macan kertas, banyak dokumen dan komitmen tapi nggak jalan,” kata dia.

Dihubungi terpisah, Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN, Yuyun Wahyuningrum, mengatakan konsensus yang ada sebelumnya belum mencakup tren baru soal perdagangan orang untuk tujuan penipuan daring.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan deklarasi di Labuan Bajo harus ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang konkret.

Misalnya melalui pembagian informasi antarnegara, kerja sama yang lebih intens antarpara penegak hukum, peningkatan kapasitas aparat, hingga membuat unit khusus untuk menangani kejahatan daring.

Persoalannya, kata Yuyun, modus kejahatan perdagangan orang berbasis teknologi ini berkembang sangat cepat tanpa terhalang perbatasan geografis.

Itu berbanding terbalik dengan otoritas negara yang harus menembus batas-batas itu lewat kerja sama yang sering kali juga tak mudah.

“Perlu juga untuk kerja sama dengan perusahaan-perusahaan media sosial misalnya karena ini kan tersebar melalui internet. Mereka bisa berpotensi membantu pemerintah melindungi calon korban tanpa terhalang border.

“> <>> <>“> <><>(> <><> href="https://jateng.tribunnews.com/2023/10/11/perempuan-di-bawah-umur-nyaris-jadi-korban-perdagangan-manusia-di-kabupaten-pati">TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Tags:
Pemandu Karaokeperdagangan manusiaPatiberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved