Berita Kriminal
MALANG Nasib Petani di NTT Ditipu Keponakan, Anak Dijanjikan Jadi Polwan, 40 Ekor Sapi Habis Dijual
Pilu seorang petani di Nusa Tenggara Timur (NTT), ditipu keponakan sendiri. Awalnya anak dijanjikan masuk Polwan, sudah jual 40 sapi malah dibohongi.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - DERITA seorang petani di Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi korban penipuan oleh keponakannya sendiri.
Awalnya, korban yang diketahui bernama Leonard Naidjuf ini ingin anaknya menjadi Polisi Wanita (Polwan).
Demi meloloskan putrinya menjadi Polwan, korban meminta bantuan keponakannya lalu diminta menyediakan uang ratusan juta.
Menyedihkannya, Leonard Naidjuf rela menjual ternak sapi miliknya sebanyak 40 ekor demi memberikan uang hasil penjualan tersebut kepada sang keponakan.
Siapa sangka, setelah menjual semua ternaknya, dia malah ditipu.

Leonard Naidjuf, warga Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus merugi hingga ratusan juta rupiah akibat ditipu keponakannya sendiri berinisial DT (23).
DT adalah seorang polisi gadungan yang melakukan penipuan bermodus rekrutmen polisi wanita (polwan).
Baca juga: PEDIH! Polisi di Sultra Ditipu Rekan Sesama Polisi dan TNI Gadungan, Uang Rp 60 Juta Raib
Ironisnya, DT justru menipu paman dan sepupunya sendiri.
Leonard yang bekerja sebagai petani itu terpaksa menjual ternaknya demi meloloskan putrinya LAN (21), menjadi polisi wanita (polwan).
Kepada Leonard, DT mengaku bisa meloloskan LAN menjadi polwan, tetapi harus menyediakan uang ratusan juta.
"Saya kasih dia (DT) uang sejak Mei hingga November 2022 lalu. Total semuanya Rp 117 juta," kata Leonard, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (7/6/2023).
Leonard mengaku, uang Rp 117 juta itu diperoleh dengan menjual ternak sapi miliknya sebanyak 40 ekor.
Kronologi

Kejadian itu lanjut Leonard, bermula ketika DT yang merupakan keponakannya, mendatangi rumahnya.
Saat bertemu, DT mengaku sudah menjadi anggota Polri yang bertugas di Soe (Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan).
Untuk meyakinkan Leonard, DT menunjukan foto saat berpakaian Polantas.
DT lalu menawarkan LAN untuk menjadi polwan dengan syarat Leonard harus menyiapkan uang sesuai dengan permintaan DT.
Baca juga: Polisi Gadungan di Kupang Tipu Korban Rp 117 Juta, Pelaku Tertangkap Setelah Alami Kecelakaan
Lantaran mengharapkan putrinya menjadi polwan, akhirnya Leonard menyiapkan uang yang diminta DT.
Dimulai pada 5 Mei 2022 pelaku meminta uang pertama kali sebanyak Rp 800.000, dengan alasan untuk mengikuti rapat.
Permintaan uang pun berlanjut hingga bulan November 2022 dengan alasan untuk diserahkan kepada sejumlah orang termasuk untuk Kapolri dan Kapolda NTT.
Total uang yang diminta sebesar Rp 117 juta.
Leonard bersama anaknya mulai ragu dan menanyakan hasil kelulusan anaknya.
Namun, saat ditanya DT selalu menghindar. Kemudian, pada 1 Juni 2023, DT berjanji untuk menemui Leonard di Kupang.

Saat itu, Leonard ke Kota Kupang, tetapi tidak berhasil bertemu DT, sehingga dengan perasaan kecewa Leonard pulang ke Lelogama.
Selanjutnya, pada malam harinya Leonard kaget setelah anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Amfoang Selatan mengantarkan DT yang saat itu penuh dengan luka di tubuhnya akibat kecelakaan lalu lintas untuk dirawat di rumah sakit setempat.
"Saya cari tahu, dia ini ternyata mengalami kecelakaan saat menuju Amfoang Tengah dengan sepeda motornya," ungkap Leonard.
Lapor polisi
Kesempatan inilah yang dimanfaatkan Leonard untuk meminta DT bertanggung jawab. DT akhirnya mengaku kalau semuanya adalah bohong belaka.
Mendengar pengakuan DT, Leonard bernama putrinya LAN langsung mendatangi Markas Polres Kupang untuk melaporkan kejadian itu.
Leonard berharap, polisi segera menangani kasus itu hingga tuntas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Ariasandy mengatakan, kasus itu disudah ditangani penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kupang.
"Terduga pelaku (DT) sudah ditahan di ruang tahanan Polres Kupang guna kepentingan penyidikan,"ujar dia.
Kasus Lainnya - Seorang polisi ditipu oleh rekannya sesama polisi dan seorang diduga TNI gadungan
Awalnya, korban dikenalkan kepada oknum TNI tersebut yang mengaku bisa memutasi anaknya.
Korban pun percaya sebab salah seorang oknum petugas polisi yang membantunya itu merupakan temannya.
Sadar telah ditipu karena anaknya tak kunjung dimutasi, korban yang merupakan anggota Polri ini pun mengalami kerugian hingga Rp 60 juta.
Berikut kronologi lengkapnya!

Seorang personel polisi Polsek Sampolawa, Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra), AIPTU La Ode Maju menjadi korban penipuan.
AIPTU La Ode Maju menjadi korban penipuan rekannya sesama polisi, dan seorang diduga mengaku anggota TNI berpangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Baca juga: OKNUM Polisi Tertangkap! Ini 11 Orang Bejat Diduga Lakukan Persetubuhan pada Gadis di Parigi Moutong
Korban yang merupakan anggota Polri ini mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Aiptu La Ode Maju menjelaskan, awalnya okum polisi berinisial AW memperkenalkan dirinya kepada Y, mengaku sebagai TNI berpangkat Letkol.
Kata dia, dari pengakuan oknum polisi berinisial W, lelaki Y ini dapat memindahkan anaknya yang bertugas di Kodam VII Hasanuddin Makassar ke Kodim 1413 Buton.
"Y ini setelah dia melakukan kegiatannya kepada saya (penipuan) dengan cara mengaku bisa memindahkan dan dia mengaku sebagai seorang anggota TNI berpangkat Letkol," ujar AIPTU La Ode Maju, Senin (5/6/2023).
Dia mengatakan, dirinya yakin Y dapat memindahkan anaknya, sebab salah seorang oknum petugas polisi itu merupakan temannya yang dapat membantunya.

"Itu membuat saya percaya, termasuk juga teman saya sendiri, Pak W ini (oknum polisi) membuat keyakinan saya bahwa dia bisa membantu saya, karena dia seorang petugas juga," ujarnya.
Dia menyebutkan, dari pertemuannya saat itu bersama Y dan W, disepakati untuk bisa memindahkan anaknya harus memberikan uang kepada mereka senilai Rp60 Juta.
Lebih lanjut dikatakan, uang itu tidak dikirim sekaligus, namun dikirim dengan waktu yang berbeda-beda selama tiga hari berturut-turut hingga mencapai Rp 60 Juta.
Uang itu rencananya akan disetor ke Mabes untuk dapat memutasikan anaknya, sebab dari pengakuan Y, kalau di Mabes itu paling kurang menyetor Rp 50 Juta.
Baca juga: VIRAL Oknum Polisi Selingkuh dengan Istri Orang, Tanpa Busana saat Digerebek Suami Sah dan Anak-anak
"Salah satu pengakuannya itu, dia bisa memutasikan atau memindahkan anak saya lewat Mabes, karena Mabes itu apa saja bisa," jelasnya.
Namun setelah ia telah mentransfer uang senilai Rp 60 Juta itu yang sesuai kesepakatan bersama Y, ternyata hingga kini anaknya belum juga dipindah tugaskan.
Hingga akhirnya, AIPTU La Ode Maju merasa ditipu oleh rekannya sesama polisi dan TNI gadungan tersebut, sehingga melaporkannya di Mapolres Baubau.
Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunnewsSultra.com
Sumber: Kompas.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|