Pengungsi Rohingya
Pilu Jerit & Tangis Terdengar Saat Tenggelamnya Kapal Rohingya Bermuatan 200 Orang di Laut Andaman
Jeritan dan isak tangis mereka terdengar dari sebuah kapal kayu yang mengangkut sekitar 200 orang etnis Rohingya.
Editor: Dhimas Yanuar
“Mereka juga beragama Islam. Mereka juga bagian dari komunitas kami,” kata Rujinah, orang yang berada di kapal Jubir.
“Itulah sebabnya rakyat kami juga menangisi mereka,” katanya lagi.
Selama berhari-hari, Jubair dan penumpang lainnya tertahan di laut, makanan dan air mereka habis.
Akhirnya, sebuah pesawat melihat mereka, dan sebuah kapal Angkatan Laut tiba, mengantarkan makanan, air, dan obat-obatan.
Para penumpang mengatakan mereka tidak tahu negara mana yang mengirimkan kapal penyelamat yang menarik mereka ke perairan Indonesia dan kemudian pergi ketika kapal mereka hampir mencapai daratan.
Saat itulah kapten mereka dan awak lainnya melarikan diri dari kapal dengan kapal nelayan kecil, kata Jubair.
Ditinggalkan, para penumpang yang kelelahan bekerja sama untuk mendayung kapal yang rusak itu ke pantai.
Menghadapi sambutan yang semakin tidak bersahabat dari penduduk setempat , mereka tidak tahu apa masa depan mereka di Indonesia.
Tapi setidaknya, kata mereka, mereka masih hidup. Mereka berharap penumpang di kapal lain juga demikian.
“Saya merasa sangat sedih untuk mereka karena kami berada dalam situasi yang sama, dan sekarang kami aman,” kata Hussain, kata penumpang kapal.
“Kami hanya berdoa agar kapal itu menemukan daratan dan penumpangnya tetap hidup,” tambahnya.
Berminggu-minggu telah berlalu, dan keluarga penumpang kapal yang hilang tenggelam belum mendengar kabar apa pun.
Ann Maymann, perwakilan UNHCR di Indonesia, mendesak pemerintah daerah untuk melakukan pencarian.
“Di sini ada ratusan orang yang jelas-jelas berada dalam kondisi yang paling tertekan dan, dalam kondisi terburuk, mereka bahkan tidak lagi merasa tertekan,” kata Maymann kepada AP News.
“Negara-negara di kawasan ini memiliki kapasitas pencarian dan penyelamatan yang berkemampuan dan memiliki sumber daya penuh,” katanya lagi.
Sumber: Serambi Indonesia
Tak Bisa Mendarat di Aceh, Pengungsi Rohingya Baru Sudah Sampai di Sumut, Nahkoda Kapal Kabur |
![]() |
---|
PILU Pengungsi Rohingya Kelabakan Diusir, Kini Dikembalikan ke BMA, Anak-anak Trauma & Ketakutan |
![]() |
---|
Pengungsi Rohingya di Aceh Tuntut Penampungan yang Layak, Seratusan Warga Gelar Aksi Mogok Makan |
![]() |
---|
3 Warga Rohingya Tersangka Penyelundupan Pengungsi, Cuan Rp 42 Juta/Orang, Pakai Alat Profesional |
![]() |
---|
Pilu Jerit & Tangis Terdengar Saat Tenggelamnya Kapal Rohingya Bermuatan 200 Orang di Laut Andaman |
![]() |
---|