Breaking News:

Pengungsi Rohingya

PILU Pengungsi Rohingya Kelabakan Diusir, Kini Dikembalikan ke BMA, Anak-anak Trauma & Ketakutan

Pengungsi Rohingya dipersekusi dan diusir-usir, anak-anak merasakan trauma, sebagian memberikan komentarnya terkait insiden pengusiran.

Editor: Dhimas Yanuar
AMANDA JUFRIAN / AFP
Pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di pantai setelah masyarakat setempat memutuskan untuk mengizinkan mereka sementara mendarat untuk mendapatkan air dan makanan di Ulee Madon, provinsi Aceh, Indonesia, pada 16 November 2023. Sekitar 250 pengungsi Rohingya mencapai Indonesia bagian barat dengan perahu kayu yang penuh sesak pada 16 November 2023, sehingga jumlah pengungsi yang dilaporkan oleh pejabat setempat tiba pada minggu ini menjadi hampir 600 orang. 

TRIBUNSTYLE.COM - Nahas nasib pengungsi Rohingya di Aceh.

Usai dipersekusi dan diusir-usir, kini mereka merasakan trauma dan memberikan komentarnya terkait insiden pengusiran.

Dilansir dari Serambinews, kini para pengungsi Rohingya telah diangkut paksa pada Rabu (27/12), oleh pendemo ke Kanwil Kemenkumham Aceh, kembali ditempatkan ke Balai Meuseuraya Aceh (BMA).

Para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi penolakan etnis Rohingya masuk ke kawasan penampungan sementara etnis Rohingya di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh
Para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi penolakan etnis Rohingya masuk ke kawasan penampungan sementara etnis Rohingya di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh (SerambiNews.com/Indra Wijaya)

Berdasarkan informasi yang diterima, mereka ditempatkan ke BMA itu pada pukul 01.00 Wib dini hari.

Berdasarkan pantauan Serambi pada pukul 12.00 Wib tadi, para pengungsi tampak sedang beristirahat di basement gedung tersebut.

Mereka tampak begitu lelah, setelah seharian kemarin mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari para pendemo.

Wajah lusuh, tercermin dari hampir semua pengungsi tersebut.

Baca juga: Pengungsi Rohingya di Aceh Tuntut Penampungan yang Layak, Seratusan Warga Gelar Aksi Mogok Makan

Sejumlah anak-anak beristirahat. Namun, salah satu diantara mereka diperkirakan masih berusia balita mengalami demam tinggi.

Ia hanya tertidur didampingi orang tuanya di basement tersebut.

Muhammad Rafi (12) mengaku sangat ketakutan atas insiden yang mereka terima siang kemarin. Rasa takut masih menghantui mereka. Momok akan kejadian serupa terulang lagi, masih menghantui para pengungsi tersebut.

“Kemarin mahasiswa mengangkut kami. Dan kami sangat ketakutan,” katanya, Kamis (28/12/2023).

Selain itu, sekitar pukul 13.00 Wib, dua orang perwakilan dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang terdiri dari satu laki-laki dan perempuan datang menemui para pengungsi tersebut.

Salah satu diantaranya ada Emily Senior Protection Officer di UNHCR. Saat ia tiba di lokasi, tangis ibu-ibu pengungsi tersebut tumpah di pelukan Emily.

Dirinya hanya bisa merangkul dan menenangkan perempuan pengungsi tersebut. Sementara tangis beberapa pengungsi lainnya pecah ketika melihat Emily. Tak ada kata-kata yang keluar dari mereka.

Emily menemui para pengungsi tersebut dengan tujuan menanyakan tentang kejadian yang mereka alami kemarin. Namun, ketika hendak dimintai keterangan oleh awak media di lokasi dirinya menolak.

Halaman
1234
Tags:
RohingyapengungsiAceh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved