Breaking News:

Pengungsi Rohingya

Pilu Jerit & Tangis Terdengar Saat Tenggelamnya Kapal Rohingya Bermuatan 200 Orang di Laut Andaman

Jeritan dan isak tangis mereka terdengar dari sebuah kapal kayu yang mengangkut sekitar 200 orang etnis Rohingya.

Editor: Dhimas Yanuar
Serambinews // Dok Panglima Laot
Boat papan para pengungsi Rohingya, Senin (27/12/2021) berada di perairan wilayah Bireuen. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pengungsi Rohingya di Indonesia hingga kini masih terus menjadi sorotan.

Tak sedikit warga yang memprotes kehadiran pengungsi Rohingya yang datang tanpa undangan ke Aceh dan beberapa wilayah di Indonesia.

Namun nyatanya kedatangan mereka menyisakan kisah pilu selain genosida yang mereka rasakan. 

Etnis Rohingya di TPI Idi cut, tepatnya di Gampong Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kamis (14/12/2023).
Etnis Rohingya di TPI Idi cut, tepatnya di Gampong Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kamis (14/12/2023). (SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA)

Salah satunya adalah ketika mereka menjerit dan menangis saat sebuah kapal kayu yang mengangkut sekitar 200 orang etnis Rohingya tenggelam di Laut Andaman.

Kapal berisi bayi dan anak-anak kecil, bersama para ibu dan ayah mereka menjerit meminta tolong untuk diselamatkan di tengah luasnya Laut Andaman. 

Tak banyak yang bisa dilakukan setelah ‘penyelamatan’ datang dalam bentuk kapal kayu lain yang membawa pengungsi Rohingya.

Kapal ‘penyelamatan’ yang penuh sesak itu berhenti tepat di samping mereka.

Namun mereka yang berada di kapal tersebut kelebihan muatan dan mulai bocor.

Orang-orang yang berada di kapal lainnya berfikir bahwa jika melakukan penyelamatan, tentu kapal ini juga akan tenggelam dan semuanya akan meninggal.

Baca juga: KISAH Nur Islam, Pengungsi Rohingya yang 23 Tahun Tinggal di Indonesia, Kini Berusaha Urus KK & KTP

Mereka ingin membantu, tapi mereka juga ingin hidup.

Kisah tentang dua kapal yang mengalami kesulitan di laut Andaman – satu berhasil diselamatkan, yang lainnya hilang – diberitakan The Associated Press usai mewawancarai lima orang yang selamat dari tragedi kapal tenggalam tersebut.

Dikutip dari pemberitaan Sandiegouniontribune.com, Sabtu (23/12/2023), Muhammad Jubair dan keluarganya menumpangi sebuah kapal yang akan berlayar melintasi laut.

Kapal tersebut membawa 180 orang Rohingya menuju Indonesia. 

Meski kelebihan muatan, namun mesin masih hidup.

Beberapa hari setelah perjalanan sejauh 1.800 kilometer (1.100 mil), para penumpang kapal Jubair melihat kapal lain terombang-ambing di tengah ombak. 

Halaman
1234
Tags:
berita viral hari inipengungsiRohingyaLaut Andaman
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved