Breaking News:

Berita Kriminal

Gak Ada Kapok-kapoknya, Pria Asal Banjarnegara 12 Kali Dipenjara, Ditangkap Karena Mencuri Lagi

Inilah sosok Ristoyo, pria asal Banjarnegara yang sudah 12 kali dipenjara, tidak kapok malah kembali mencuri.

Editor: Dhimas Yanuar
TribunJateng
Inilah sosok Ristoyo, pria asal Banjarnegara yang sudah 12 kali dipenjara, tidak kapok malah kembali mencuri. 

....

KASUS LAIN: Keberanian Marina Ovsyannikova dalam menyuarakan pikirannya harus di bayar mahal.

Reporter Rusia itu dihukum 8,5 tahun penjara gara-gara aksi protes serangan terhadap Ukraina di tengah siaran langsung televisi pemerintah.

Marina Ovsyannikova diketahui kabur dari tahanan rumah bersama putrinya meninggalkan Rusia.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: MIRIS Ayah Tewas di Perang Ukraina, Bocah Rusia Ini Dapat Hadiah Smartwatch dan Mobil Mainan

Marina Ovsyannikova, reporter Rusia memprotes serangan Rusia ke Ukraina di siaran langsung stasiun tv pemerintah.
Marina Ovsyannikova, reporter Rusia memprotes serangan Rusia ke Ukraina di siaran langsung stasiun tv pemerintah. (Instagram/@ovsiannikova6219)

Marina Ovsyannikova (45), reporter Rusia yang diasingkan setelah memprotes serangan Rusia ke Ukraina di siaran langsung stasiun tv pemerintah, dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara pada Rabu (4/10/2023).

Ovsyannikova membawa plakat protes saat program berita malam pada Maret 2022, kemudian dijatuhi hukuman karena protes berbeda dilakukannya di luar Kremlin pada Juli 2022.

“Pengadilan menjatuhkan hukuman delapan tahun enam bulan penjara kepada Ovsyannikova, untuk menjalani hukuman di koloni rezim umum,” kata kantor kejaksaan Moskwa, dikutip dari kantor berita AFP.

Ovsyannikova tidak hadir saat putusan dijatuhkan, sehingga diadili secara in-absentia. 

Ia meninggalkan Rusia tahun lalu setelah kabur dari tahanan rumah bersama putrinya yang berusia 11 tahun.

Pada Selasa (3/10/2023) sebelum hukuman dijatuhkan, Ovsyannikova menyebut tuduhan terhadapnya tidak masuk akal dan bermotif politik.

“Mereka menghukumku karena tidak takut dan menyebut nama mereka,” katanya.

"Tentu saja, aku tidak mengaku salah, dan aku tidak menyangkal satu pun kata-kataku."

"Aku membuat pilihan moral yang sangat sulit, tetapi satu-satunya yang benar dalam hidupku, dan aku membayar harga yang cukup tinggi untuk itu," ujarnya.

Sejak perang Rusia-Ukraina dimulai tahun lalu, otoritas Rusia melancarkan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap aksi protes, dengan memenjarakan atau mendenda puluhan orang penentang konflik tersebut.

(*)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Artikel diolah dari TribunJateng.com

(ima)

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
berita kriminalBanjarnegararesidivisRistoyo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved