Dwi Sasono Terjerat Narkoba

Dwi Sasono Akui Ketergantungan dengan Narkoba, Kenapa Pecandu Susah Berhenti? Ternyata Karena Ini

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dwi Sasono dan ilustrasi kecanduan.

TRIBUNSTYLE.COM - Dwi Sasono mengaku dirinya alami ketergantungan dengan narkoba. Kenapa pecandu susah berhenti? Ini alasannya.

Pihak kepolisian menggelar jumpa pers tentang penangkapan Dwi Sasono atas kasus penyalahgunaan narkoba pada Senin (1/6/2020).

Pada jumpa pers tersebut, Dwi pun mengaku bersalah dan membenarkan dirinya memang mengalami ketergantungan dengan narkoba.

"Saya memang betul saya memakai, saya memang ketergantungan, saya salah," ujar Dwi Sasono, dikutip dari Kompas.com.

Dirinya juga mengaku ingin sembuh dari ketergantungan yang sedang dialami.

"Saya bukan orang jahat, saya bukan pengedar, saya bukan penipu, saya bukan kriminal, saya korban, saya ingin sembuh, saya ingin segera pulang kembali ke rumah saya, kembali ke keluarga saya" ujarnya dengan suara bergetar.

Dwi Sasono Ungkap Rasa Bersalah Gunakan Narkoba tapi Bukan Pengedar, Ini Perbedaan Sanksi Hukumnya

Bisa Terjadi Pada Siapa Saja, Ini 5 Penyebab Kecanduan, dari Pengaruh Teman hingga Bawaan Lahir

Dwi Sasono ditangkap atas penyalahgunaan narkoba jenis ganja. (TribunStyle kolase /Dailymail.co.uk/Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Kenapa Pecandu Susah Berhenti Memakai Narkoba?

Dilansir dari Theconversation.com, narkoba mempengaruhi bagaimana cara pesan-pesan dikirim melalui otak.

Otak adalah pusat komunikasi besar yang menyampaikan pesan bolak-balik untuk mengatur apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan.

Pesan-pesan tersebut dikirim melalui bahan kimia di otak yang disebut neurotransmitter.

Setiap jenis narkoba mempengaruhi jalur neurotransmitter yang berbeda dengan cara yang berbeda pula.

Beberapa mempengaruhi lebih dari satu neurotransmitter.

Namun, sebagian besar narkoba berdampak pada sistem dopamin.

Ilustrasi narkoba (Kompas.com)

Dopamin Mengendalikan Emosi, Motivasi, dan Perasaan Senang

Otak manusia terprogram untuk memastikan kita mengulangi kegiatan yang menyenangkan.

Halaman
123