Virus Corona

Orang Dengan Gejala Virus Corona di Italia Bakal Didakwa Pasal Pembunuhan Jika Tidak Karantina Diri

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Italia bernyanyi, melambaikan tangan, dan bertepuk tangan di sebelah spanduk bertuliskan 'Forza ragazzi #andratuttobene, restiamo a casa' (Ayo, teman-teman #semuaakanbaikbaiksaja, tinggal di rumah saja), saat flash mob 'Una canzone per l'Italia' ( Lagu untuk Italia) di distrik Magliana di Roma pada 15 Maret 2020.

Sangking banyaknya pasien, rumah sakit sampai mencari bangunan tambahan untuk menampung semua penderita Covid-19.

"Infeksi dapat terus menyebar sampai empat minggu," ujar Galli.

 

Italia sering mengalami lonjakan kasus corona pada beberapa hari terakhir.

Seperti halnya pada Kamis lalu, ada 189 kasus baru hanya dalam sehari saja.

Lebih dari separuh kasus berasal dari wilayah Lombardy, pusat penyebaran Covid-19 di Italia.

Alhasil kasus kematian juga lebih banyak di sana.

Bahkan rumah sakit Lombardy dikatakan penuh dengan jasad pasien corona.

Otoritas kesehatan Lombardy sepakat menyederhanakan birokrasi pemakaman agar jasad bisa secepatnya dikuburkan.

5 Fakta Karyawan CIMB Niaga Positif Corona, Presiden Direktur Berat Hati Umumkan di Masa Sulit

Konser Dewa 19 Feat Dul Jaelani dan Once Mekel Ditunda karena Virus Corona, Promotor Siap Refund

Orang dengan Gejala Covid-19 akan Didakwa Pasal Pembunuhan bila Tidak Karantina Diri

Setelah adanya isolasi nasional di Italia, pemerintah mulai memberlakukan banyak pembatasan.

Sejumlah gereja Katolik di Roma sempat ditutup sementara pada Kamis lalu.

Namun penutupan itu ditarik kembali karena Paus Fransiskus menilai tindakan tersebut terlalu drastis.

Demi menanggulangi wabah ini, pemerintah Italia tidak segan-segan mendakwa warga yang memiliki gejala Covid-19 atas tuduhan pembunuhan.

Orang-orang diizinkan untuk berjalan-jalan di luar sendirian di sekitar rumah mereka atau membawa anjing mereka jalan-jalan, asalkan mereka membawa formulir "sertifikasi otomatis" dengan mereka (MARCO SABADIN / AFP)

Ini terjadi bila orang-orang yang memiliki tanda-tanda sakit tetap berkeliaran di luar rumah.

Sementara itu, suspect atau yang dicurigai terjangkit diharuskan tinggal di rumahnya.

Halaman
1234