Virus Corona

Orang Dengan Gejala Virus Corona di Italia Bakal Didakwa Pasal Pembunuhan Jika Tidak Karantina Diri

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Italia bernyanyi, melambaikan tangan, dan bertepuk tangan di sebelah spanduk bertuliskan 'Forza ragazzi #andratuttobene, restiamo a casa' (Ayo, teman-teman #semuaakanbaikbaiksaja, tinggal di rumah saja), saat flash mob 'Una canzone per l'Italia' ( Lagu untuk Italia) di distrik Magliana di Roma pada 15 Maret 2020.

TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Kepala Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Sacco Massimo Galli mengatakan, setiap lima menit sekali, rumah sakit yang terletak di Milan tersebut menerima satu pasien terjangkit virus Corona.

Menurut Massimo, hal tersebut membuat tenaga medis tampak kewalahan.

"Setiap tempat tidur di rumah sakit (kami) hampir penuh," ucap Massimo.

Sementara itu, imbuhnya, setiap dua hingga tiga jam sekali pasien yang bebas virus Covid-19 tersebut dipulangkan setelah melewati proses administrasi.

Seiring tumbuhnya pasien virus Corona di Italia, pihak administrator rumah sakit sedang mencari bangunan alternatif untuk merawat pasien.

Massimo mengatakan, negara-negara yang dekat dengan Italia harus waspada dan tanggap dalam menangani kasus virus Corona tersebut.

Melansir Mirror, lebih dari 21.000 orang positif terjangkit virus Corona di Italia.

Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari, 2 Persen Pasien Meninggal di Hari ke-10

Virus Corona Bisa Bertahan 9 Hari di Benda Mati, Ini 5 Cara Aman Bersihkan Smartphone Bebas Bakteri

Angka tersebut meningkat setiap harinya.

 

Sementara itu, lebih dari 1.400 orang meninggal karena virus yang berasal dari Wuhan, China, dan menjadikan Italia sebagai negara dengan kasus virus Corona terbanyak seantero Eropa.

World Health Organization (WHO) mengatakan, sebanyak 6,8 persen kematian kasus virus Corona di Italia berasal dari manula.

Pada hari Jumat, (13/3/2020) WHO mengumumkan, benua Eropa sekarang menjadi "pusat" pandemi virus tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte pun mengambil langkah dramatis, dengan mengunci seluruh aktivitas di negara tersebut, kecuali apotek dan toko kelontong.

Warga Italia memegang lampu, lilin, lampu senter, atau cahaya ponsel, dari jendela atau balkon, selama flashmob "Italia Patria Nostra" (Italy Our Country) di distrik Garbatella di Roma pada 15 Maret 2020, ketika berita virus corona di Italia mewabah besar beredar. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Dokter kewahalan

Sementara itu, diberitakan seorang dokter di rumah sakit Kota Milan, Italia merasa jenuh di tengah wabah Covid-19 yang menyerang negaranya ini.

Menurut prediksi sejumlah ahli, puncak wabah corona di Italia akan terjadi sekitar dua minggu lagi.

Halaman
1234