Berita Viral

'Jaga Anak' Pesan Terakhir Pratu Miftahul Arifin yang Gugur Ditembak KKB, Jatuh ke Jurang 15 Meter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023).

Pun saat masuk TNI Pratu Miftahul disebut mandiri. Tidak ada sepeserpun uang dari kantong orang tuanya yang berprofesi sebagai petani.

“Untuk biaya akomodasi mendaftar Catam di Magetan sampai pinjam uang ke saudara.

Setelah jadi dapat gaji juga langsung dilunasi,” pungkasnya.

Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin, diakui Rohmadi bagai petir di siang bolong

“Ini memang resiko menjadi abdi negara. Siap ndak siap harus siap bagi kami (keluarga Pratu Miftahul Arifin),” ujar Rohmadi.

Rohmadi yang cukup dekat dengan Pratu Miftahul mengaku mendapat firasat sebelum kepergian sang keponakan.

Malam sebelum tanggal 15 April, dia merasa setelah buka puasa biasa saja.

“Biasanya habis buka itu rasanya segar ya. Enak gitu karena sudah bisa melepas dahaga,” kata Rohmadi kepada media di rumah duka.

Namun, sampai sahur dia sendiri tidak mempunyai nafsu makan. Dia bahkan melewatkan waktu sahur pada 15 April 2023.

“Benar siangnya dapat kabar duka. Ponakan saya meninggal. Keluarga besar merasa sangat kehilangan,” terangnya.

Baca juga: MIRIS! Anggota TNI-Polri Gugur Ditembak KKB, Padahal Sedang Jaga Salat Tarawih, Begini Kronologinya

Seperti diberitakan Pratu Miftahul Arifin yang lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 31 Maret 1996 menjabat sebagai Danpokpan 1-Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad.

Putra pertama pasangan Agus Santoso dan Parmini ini gugur karena ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Sebelumnya, Pratu MIftahul yang merupakan anggota Satgas Damai Cartenz bertugas untuk mencari dan mengevakuasi pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang masih disandera KKB.

Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (18/4/2023).

"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya, dikutip dari YouTube Puspen TNI, Senin (17/4/2023).

Pratu Miftahul Arifin gugur setelah terlibat kontak senjata antara TNI dan KKB Papua pada Sabtu (15/4/2023).

Dalam kontak senjata tersebut, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter),"

Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.

"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujarnya.

Dalam kesepatan itu, Julius berharap para prajurit TNI yang sedang bertugas melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan.

"Semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," imbuhnya.

(*)

(TribunJogja/Hari)

Artikel ini diolah dari TribunJogja.com dengan judul Pesan Terakhir Pratu Miftahul Arifin ke Istri Sebelum Gugur Ditembak KKB, Minta Jaga Sang Buah Hati