Berita Viral

'Jaga Anak' Pesan Terakhir Pratu Miftahul Arifin yang Gugur Ditembak KKB, Jatuh ke Jurang 15 Meter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023).

TRIBUNSTYLE.COM - Duka mendalam dirasakan oleh keluarga dan istri Pratu Miftahul Arifin yang gugur diserang Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua saat mencari pilot Susi Air.

Diketahui, Pratu Miftahul Arifin merupakan anggota tim Badak 3 Pos Mugi Satgas Yonif Rider 321/GT.

Istri Pratu Miftahul, Aziza tak bisa menahan tangis kala mendengar kabar suaminya menjadi korban serangan KST.

Sebelum meninggal, Pratu Miftahul ternyata sempat mengungkap pesan terakhirnya.

Lantas, apa pesan terakhir Pratu Miftahul Arifin?

Baca juga: PESAN Terakhir Tukang Ojek yang Ditembak KKB, Sebelum Tewas Telepon Keluarga, Tatapan Istri Kosong

Anggota TNI mengevakuasi jenazah korban serangan KKB Papua ke Pos Marinir di Distrik Nduga. Dua anggota Korps Marinir TNI AL gugur akibat serangan ini, beberapa waktu lalu. (Kodam XVII Cenderawasih)

Kepergian Pratu Miftahul Arifin meninggalkan duka mendalam bagi istrinya, Aziza.

Kini, sang istri harus membesarkan anak semata wayangnya, buah cinta dengan Pratu Miftahul Arifin sendirian.

Aziza pun tak kuasa menahan kesedihan karena harus ditinggal untuk selama-lamanya oleh sang suami.

Istri anggota tim Badak 3 Pos Mugi Satgas Yonif Rider 321 GT Kostrad itu tampak menangis.

“Semoga lekas ketemu,” ujar Aziza kepada wartawan, Senin (17/4/2023).

Aziza berharap ketika sudah ketemu, sang suami dapat segera di evakuasi dan bisa di semayamkan di rumah duka.

Aziza mengaku awal tahu sang suami gugur ketika dia ditelepon dari kantor Yonif Rider 321 GT Kostrad menyatakan bahwa telah terjadi kontak senjata 2 hari dengan KKB.

“Nahasnya suami saya yang menjadi korban. Dari informasi sudah ditemukan titik lokasi jenazah.

Tapi masih belum bisa dievakuasi,” kata Aziza.

Menurutnya, terakhir komunikasi pasa tanggal 5 April 2023 lalu. Saat itu almarhum Pratu Miftahul meminta doa.

“Sebenarnya biasa, suami saya selalu minta doa ketika mau patroli atau menjaga pos.

Tapi terakhir telepon itu berpesan menjaga anak kami,” tuturnya.

Baca juga: MENCEKAM TNI Baku Tembak dengan KKB, 1 Prajurit Gugur, Terus Ditembaki saat Evakuasi, Belum Puas?

Ibunda Pratu Miftahul, Parmini sedang memegang foto Pratu Miftahul Arifin, Senin (17/5/2023).

Diketahui, sosok pahlawan bernama Pratu Miftahul Arifin itu sudah pergi untuk selama-selamanya.

Danpokpan 1-Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad tersebut gugur saat menjalankan tugasnya di Papua.

Pratu Miftahul Arifin gugur setelah ditembak oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (16/4/2023).

Sosok Pratu Miftahul Arifin di mata keluarga adalah seorang anak yang berbakti terhadap orang tua dan saudara.

Sebelum menjadi seorang prajurit TNI, sosok Miftahul Arifin dikenal sebagai pemuda yang tak mudah menyerah untuk menggapai cita-citanya.

Hal itulah yang diceritakan oleh paman Pratu Miftahul Arifin, Rohmadi saat mengenang keponakannya tersebut.

Menurut Rohmadi, Pratu Miftahul Arifin merupakan sosok pemuda yang tangguh dan tidak mudah menyerah.

Hal itu dia buktikan saat mendaftar sebagai anggota TNI pada 2014 silam.

Sebelum diterima menjadi anggota TNI, Pratu Miftahul Arifin mendaftar sebanyak dua kali.

Awalnya dia mendaftar calon bintara (caba) TNI AD pada 2014 namun gagal.

Kondisi perekonomian keluarga yang serba pas-pasan tak membuat dia menyerah.

Untuk mendaftar menjadi anggota TNI, Miftahul Arifin bahkan harus meminjam uang kepada sanak saudara agara bisa pergi ke Magelang.

Namun keberuntungan belum menyertai Miftahul Arifin.

Di kesempatan pertamanya mendaftar, Miftahul Arifin tak lolos.

Tak menyerah, demi menggapai cita-citanya menjadi seorang prajurit TNI, Miftahul Arifin kembali mencoba untuk mendaftar lagi.

Namun bukan bintara, di kesempatan kedua ini dia mendaftar calon tamtama.

Kerja keras dan semangatnya yang tinggi menjadi seorang prajurit TNI akhirnya berbuah manis.

Miftahul Arifin akhirnya lolos menjadi seorang prajurit TNI dari jalur Tamtama.

“Orangnya (Pratu Miftahul) dari kecil pengen jadi angkatan. Selepas SMA istirahat setahun,” ujar Rohmadi saat ditemui reporter Surya.co.id (grup TribunStyle.com) di Dusun Krajan, Desa Nanggungan, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Senin (17/4/2023).

Setelah menjalani pendidikan, Pratu Miftahul akhirnya bertugas ke Papua.

Tepatnya pada 2018 silam.

Di penugasan yang pertama, Pratu Miftahul berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

Selesai bertugas di Papua, Pratu Miftahul kemudian kembali ke Pacitan.

“Tetapi pada Mei 2022 ditugaskan lagi. Sebenarnya akan pulang pada Mei 2023 ini. Ya sedih pasti mbak,” bebernya.

Baca juga: Jaga Tarawih di Papua, Aparat Diserang OTK, 2 Anggota TNI-Polri Gugur, Ada yang Tertembak di Perut

Sosok Dermawan

Di mata Rohmadi, sosok Pratu Miftahul Arifik merupakan pemuda yang baik hati dan dermawan.

Ketika memutuskan menikah dengan sang pujaan hati Aziza, Pratu Miftahul merenovasi rumahnya secara total.

“Beli keramik biar layak seperti rumahnya orang-orang. Orangnya mandiri betul, sering bantu saudara,” terang Rohmadi,

Pun saat masuk TNI Pratu Miftahul disebut mandiri. Tidak ada sepeserpun uang dari kantong orang tuanya yang berprofesi sebagai petani.

“Untuk biaya akomodasi mendaftar Catam di Magetan sampai pinjam uang ke saudara.

Setelah jadi dapat gaji juga langsung dilunasi,” pungkasnya.

Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin, diakui Rohmadi bagai petir di siang bolong

“Ini memang resiko menjadi abdi negara. Siap ndak siap harus siap bagi kami (keluarga Pratu Miftahul Arifin),” ujar Rohmadi.

Rohmadi yang cukup dekat dengan Pratu Miftahul mengaku mendapat firasat sebelum kepergian sang keponakan.

Malam sebelum tanggal 15 April, dia merasa setelah buka puasa biasa saja.

“Biasanya habis buka itu rasanya segar ya. Enak gitu karena sudah bisa melepas dahaga,” kata Rohmadi kepada media di rumah duka.

Namun, sampai sahur dia sendiri tidak mempunyai nafsu makan. Dia bahkan melewatkan waktu sahur pada 15 April 2023.

“Benar siangnya dapat kabar duka. Ponakan saya meninggal. Keluarga besar merasa sangat kehilangan,” terangnya.

Baca juga: MIRIS! Anggota TNI-Polri Gugur Ditembak KKB, Padahal Sedang Jaga Salat Tarawih, Begini Kronologinya

Seperti diberitakan Pratu Miftahul Arifin yang lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 31 Maret 1996 menjabat sebagai Danpokpan 1-Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad.

Putra pertama pasangan Agus Santoso dan Parmini ini gugur karena ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Sebelumnya, Pratu MIftahul yang merupakan anggota Satgas Damai Cartenz bertugas untuk mencari dan mengevakuasi pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang masih disandera KKB.

Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (18/4/2023).

"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya, dikutip dari YouTube Puspen TNI, Senin (17/4/2023).

Pratu Miftahul Arifin gugur setelah terlibat kontak senjata antara TNI dan KKB Papua pada Sabtu (15/4/2023).

Dalam kontak senjata tersebut, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter),"

Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.

"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujarnya.

Dalam kesepatan itu, Julius berharap para prajurit TNI yang sedang bertugas melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan.

"Semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," imbuhnya.

(*)

(TribunJogja/Hari)

Artikel ini diolah dari TribunJogja.com dengan judul Pesan Terakhir Pratu Miftahul Arifin ke Istri Sebelum Gugur Ditembak KKB, Minta Jaga Sang Buah Hati