Virus Corona

Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Corona Setelah Kunjungan Kerja ke Turki, Sebelumnya Berstatus ODP

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) dan ilustrasi virus corona (kanan)

Selain Bima Arya, ada beberapa orang yang dimonitor oleh petugas kesehatan untuk mencegah penularan virus corona, yaitu istrinya dan rombongan Pemkot Bogor yang ikut dalam kunjungan luar negeri tersebut.

"Pak Bima sebagai kepala daerah kita berikan perhatian selama 14 hari ke depan setelah beliau mendarat, dilakukan proses monitoring pemantauan khusus oleh Dinas Kesehatan," kata Dedie A Rachim saat ditemui TribunnewsBogor.com di Stasiun Bogor, Minggu (15/3/2020).

Kemudian Bima Arya dan rombongan pejabat Pemkot melakukan tes virus corona pada hari Selasa (17/3/2020) dan hasilnya keluar pada hari Kamis (19/3/2020), dari hasil tes tersebut diketahui bahwa Bima Arya dan satu pejabat Pemkot dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kemudian Bima Arya akan diisolasi di RSUD Kota Bogor.

"Walikota mempercayakan sepenuhnya penanganan masa isolasi dirinya di RSUD Kota Bogor," kata Dedie A Rachim.

Ilustrasi (Shutterstock)

Presiden Jokowi Instruksikan Untuk Melakukan Rapid Test Virus Corona Secara Massal

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan rapid test virus corona secara massal. 

Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk segera melaksanakan rapid test virus corona Covid-19 secara massal di Indonesia.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020), seperti dilansir dari Kompas.com.

Menurut Jokowi, hal ini dilakukanuntuk deteksi dini indikasi awal paparan virus corona pada seseorang.

"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjut dia.

Dalam pelaksanaanya agar berjalan dengan lancar, Presiden Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan memperanyak alat tes sekaligus menyediakan tempat tes.

• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pelaksanaan SKB CPNS 2019 Resmi Ditunda, Hasil Pengumuman SKD Tetap

• 4 Salam Pengganti Jabat Tangan yang Bisa Dilakukan untuk Menghindari Penyebaran Virus Corona

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta sejumlah unsur agar terlibat, mulai dari rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, higga swasta untuk berlangsungnya rapid test massal tersebut.

Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang perguruan tinggi dan lembaga riset untuk terlibat dalam rapid test massal ini.

Halaman
123