Setiap Orang Rasakan Hal yang Berbeda-beda, Ini Alasan Mengapa Kopi Bisa Sebabkan Ngantuk

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Kadar adenosine akan meningkat selama jam aktif seseorang dan akan menurun pada saat tidur.

Molekul adenosine normalnya berkaitan dengan reseptor khusus di otak, dimana akan mengurangi kerja otak untuk mempersiapkan tubuh untuk tidur.

Tetapi, konsumsi kafein bisa mencegah terjadinya hal ini dengan berikatan pada reseptor adenosine.

Kafein akan diserap dengan tubuh dengan cepat dan seseorang akan merasakan efeknya dalam hitungan menit saja.

Faktanya, 99% kafein diserap oleh tubuh hanya dalam 45 menit sejak dikonsumsi, dan ketika tubuh sudah menyerapnya, efek sampingnya pun akan hilang.

Walaupun kafein memblokir reseptor adenosine, tetapi tidak menghalangi adenosine yang baru.

Saat kafein sudah habis dicerna, maka adenosine akan berikatan dengan sel reseptornya dan mengakibatkan orang menjadi mengantuk.

  • Toleransi kafein
Ilustrasi (monthlygift.com)

Setiap orang memiliki toleransi kafeinnya sendiri-sendiri, tergantung seberapa sering dirinya mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kandungan kafein.

Sebuah penelitian yang menguji efek konsumsi kafein pada 11 orang dewasa yang diberi asupan kafein secara terus menerus.

Pada awal penelitian, partisipan diketahui memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan tenaga yang lebih tinggi setelah konsumsi kafein.

Tetapi setelah 15 hari, efek kafein mulai menurun dan tidak seperti pada hari-hari sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ornag yang mengonsumsi kafein secara teratur akan menaikkan toleransi tubuhnya terhadap efek stimulan kafein.

Tetapi penlitian lain juga mengungkapkan bahwa konsumsi kafein secara terus-menerus tidak menaikkan pada kemampuan tubuh untuk menyerap dan mencerna kafein.

  • Kafein meningkatkan kadar gula darah
Ngopi Dulu! Sebuah Studi Mengatakan Bahwa Minum Kopi 4 Cangkir Sehari Kurangi Risiko Kematian (Pixabay)

Efek kopi yang bisa menaikan kadar gula darah ini masih menjadi kontroversi para peneliti.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa bahan penyusun kopi mungkin bisa meningkatkan metabolisme glukosa dan mengurangi risiko diabetes tipe 2,

Halaman
123