Akupunktur

Studi dalam Technical University of Munich menunjukkan bahwa akupunktur baik melawan ketegangan dan sakit kepala kronis.

Di antara peserta yang menerima akupunktur, 51% dari mereka memiliki setidaknya 50% pengurangan frekuensi sakit kepala.

Setelah 6 bulan pengobatan, hasilnya membaik.

Lampu hijau

Para ilmuwan dari Harvard Medical School mengungkapkan bahwa lampu hijau secara signifikan mengurangi sensitivitas terhadap cahaya, fotofobia dan bahkan dapat mengurangi keparahan sakit kepala.

Peserta uji coba yang dulunya mengalami sakit kepala akut diminta untuk melaporkan setiap perubahan kejadian sakit kepala ketika terpapar dengan intensitas berbeda dari cahaya biru, hijau, kuning dan merah.

Di ruangan yang cukup terang, hampir 80% dari pasien melaporkan intensifikasi sakit kepala dengan semua warna kecuali hijau.

Profesor Rami Burstein dan rekan-rekannya juga menemukan bahwa lampu hijau mengurangi rasa sakit sekitar 20%.

Meditasi

Wake Forest Medical Centre melakukan penelitian untuk menilai efek meditasi standar dan yoga untuk mengurangi stres pada orang dewasa dengan migrain.

Terungkap bahwa subjek yang berlatih meditasi memiliki kecenderungan migrain lebih sedikit yang kurang parah.

Terlebih lagi, durasi sakit kepala menjadi lebih pendek dan lebih sedikit dan peserta bahkan dapat memiliki kontrol atas migrain mereka.

Tidak ada kejadian buruk yang terungkap setelah meditasi.

Diet

Menurut MD Vincent Martin, makanan olahan yang mengandung monosodium glutamat tinggi berpotensi memicu sakit kepala.

Makanan olahan tersebut terdiri dari produk beku atau kalengan, keju, keju cottage, beberapa makanan ringan, saus salad, saus tomat dan saus BBQ.

Dianjurkan untuk makan lebih banyak buah dan sayuran segar bersama dengan jenis daging.

Lebih baik berhenti minum alkohol karena merupakan salah satu pemicu sakit kepala utama.

Minuman yang paling berbahaya adalah vodka dan anggur merah dengan kandungan histamin tinggi.

Kacamata berwarna

Kacamata hitam dengan lensa gelap direkomendasikan untuk semua orang yang menderita sakit kepala dan fotofobia.

Tetapi beberapa pasien mengeluh bahwa metode seperti itu tidak selalu bermanfaat atau nyaman.

Kemudian para ilmuwan dari Univesity of Cincinnati merancang penelitian untuk menilai pengaruh kacamata hitam berwarna pada orang yang menderita sakit kepala.

Ditemukan bahwa 85% pasien yang melaporkan fotofobia mendapatkan bantuan dari gejalanya.

Kacamata semacam ini mengurangi cahaya terang dan dapat digunakan di dalam ruangan, yang dapat mengoptimalkan kelegaan pada mereka yang menderita fotofobia, atau sensitivitas cahaya.

(Tribunstyle.com/Sinta Manila)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 3 Jenis Sakit Kepala yang Harus Kalian Pahami, Berikut Penyebab dan Cara Penanganannya.