Berita Kriminal
Berniat Mau Begal Orang, Pria di Bogor Ini Malah Berakhir Tewas Terlindas Truk, Temannya Kabur
Nasib tragis pria berniat membegal, malah tewas terlindas truk di Gunungputri, Bogor. Temannya tak menolong malah kabur sendiri-sendiri.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Nasib tragis pria berniat membegal, malah tewas terlindas truk di Gunungputri, Bogor. Temannya tak menolong malah kabur sendiri-sendiri.
Diduga berniat mau begal, pria di Gunungputri, Bogor, ini malah berakhir mengenaskan.
Ia tewas terlindas truk saat beraksi bersama teman-temannya.
Bukannya menolong, teman-temannya justru kabur menyelamatkan diri masing-masing.
Seperti apa kronologi lengkapnya?
Nasib nahas menimpa seorang pria yang diduga pelaku aksi kriminal di wilayah Kabupaten Bogor.
Seorang pria itu tewas mengenaskan akibat terlindas truk.
Baca juga: SOSOK Guru di Malang, Terciduk Bohongi Istri, Akal-akalan jadi Korban Begal Demi Bayar Utang
Peristiwa itu terekam kamera dan viral di media sosial.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @infocileungsiid, seorang pria yang tewas itu diduga merupakan kawanan begal.
Dalam narasi yang tertera, pria itu tewas setelah tertinggal oleh temannya.
Mereka beraksi sebanyak enam orang dengan menggunakan tiga sepeda motor.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Raya Cikuda kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
"Menurut keterangan warga pelaku berjumlah 6 orang menggunakan 3 motor masing-masing berboncengan, dan pelaku berhasil diamankan warga," tulis akun tersebut.
"2 orang dengan 1 kondisi pelaku mengenaskan karena terlindas truk yang lewat sisanya berhasil melarikan diri, beruntung korban selamat," sambungnya.
Begal beraksi di Gunungputri
Sementara itu, kawanan begal kerap beraksi di Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Kejadian pertama, kawanan begal beraksi di Vila Nusa Indah, Gunung Putri pada 11 Maret yang lalu.
Kedua, begal kembali muncul di Desa Karanggan pada 20 Juni.
Kejadian ketiga, pembegala juga terjadi di Desa Bojong Nangka, 12 Juli.
Keempat, begal kembali beraksi di Vila Nusa Indah 1, Desa Bojong Kulur.
Sementara begal meneror warga di Jalan Ciangsana, 14 September.
Baca juga: Momen Heroik Remaja Rebut Motor dari Begal, Tak Mempan Diancam, Pelaku Ditendang Sampai Terjungkal
“Para begal ini kebanyakan beraksi dini hari, sekitar pukul 01.00-03.00 WIB,” ucap Kompol Bayu Tri Nugraha.
Untuk mengantisipasi kawanan begal ini diakui Bayu cukup sulit.
Kata dia, selama ini pihaknya sudah rutin melakukan patroli dan mengaktifkan poskamling.
Ia hanya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengendarai motor hingga dini hari jika tidak perlu.
Kisah Lainnya - Sosok Muhammad Syukron, guru di Malang, Jawa Timur, yang tega menipu istrinya dengan pura-pura jadi korban begal demi dapatuang untuk membayar utang.
Inilah sosok guru viral yang nekat menipu istrinya demi uang.
Muhammad Syukron, akal-akalan jadi korban begal demi mendapatkan uang dari istrinya dan digunakan untuk membayar utang.
Menurut Syukron, ia memiliki utang Rp 4 juta karena harus menggantikan ponsel teman yang ia hilangkan.
Seperti apa ceritanya?
Muhammad Syukron, seorang guru asal Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur harus berurusan dengan hukum karena mengaku sebagai korban begal.
Syukron mengaku, awalnya hanya ingin membohongi istrinya dengan berpura-pura telah menjadi korban begal.
Baca juga: Momen Heroik Remaja Rebut Motor dari Begal, Tak Mempan Diancam, Pelaku Ditendang Sampai Terjungkal
Kepada sang istri, ia mengaku menjadi korban begal di Jalan Ranugrati, dekat dengan SPBU Sawojajar, Kota Malang pada Kamis (18/1/2024).
Ia melakukan hal tersebut agar sang istri mau memberikan sejumlah uang yang akan dia gunakan untuk membayar utang.
Di saat menelepon kepada istrinya itu, Syukron mengaku sedang diancam dan dipepet sejumlah orang.
Hal itu membuat istrinya panik dan segera mentransfer uangnya.
"Istri saya panik, terus bilang kena begal, saya jawab iya. Lalu, istri saya curhat ke adik kandung saya," kata dia.
Menurut Syukron, ia memiliki utang Rp 4 juta karena harus menggantikan ponsel teman yang ia hilangkan.
"Waktu di Jalan Ranugrati saya ada janji dengan teman untuk membayar tanggungan, kemudian waktu itu saya benar-benar tidak membawa uang dan telepon ke istri saya supaya untuk ditransfer sejumlah uang kemudian saya bayarkan ke teman saya, lunas dan selesai," kata Syukron di Mapolresta Malang Kota.
Sang istri yang kebingungan dengan cerita suaminya kemudian bercerita kepada adiknya.
Hingga akhirnya cerita tersebut menyebar hingga ke media sosial.
"Istri saya kemudian curhat ke adik kandung perempuan saya, kemudian adik perempuan saya itu cerita ke teman kerjanya di sekolah, kemudian temannya adik saya cerita ke anaknya dan anaknya mengupload tentang cerita saya, dan upload-an itu saya tidak tahu sampai detik ini," katanya.
Muhammad Syukron kemudian membuat video klarifikasi dan permohonan maaf terkait informasi hoaks tersebut kepada seluruh masyarakat Malang Raya.
Baca juga: Nasib Pilu Tukang Ojek di Banten, Tubuh Berdarah-darah Dibegal Penumpang, Leher Disayat Cutter
Dirinya mengaku, niatan dibegal itu murni untuk membohongi istri.
Dan tidak ada tujuan menjadikan viral.
"Niat saya membohongi istri, dan saya lakukan secara spontanitas. Dan pada saat itu, saya belum ngomong ke istri kalau punya utang," terangnya.
Dengan adanya peristiwa itu, Syukron mengaku menyesal dan merasa bersalah.
"Saya tidak berpikir bisa sampai sejauh ini," jujurnya.
Restorative justice
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menduga Syukron mengetahui kabar bohong yang dibuatnya akan disebarkan seseorang ke media sosial.
"Sudah dibuat laporan polisi, kami kenakan terkait laporan palsu, tentu ada ancaman pidana (kepada Syukron), ada dugaan yang bersangkutan mengetahui akan di-upload oleh salah satu akun kemudian viral, jadi seperti mempersilahkan," kata Kompol Danang.
Pihaknya juga akan meminta keterangan dari pemilik akun media sosial yang menyebarkan berita bohong dari Syukron.
"Nanti kami mintai keterangan apa maksud dari si peng-upload," katanya.
Meski begitu, pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan memberikan ruang restorative justice (RJ) atau penyelesaian hukum secara mediasi.
"Ketika proses penyelidikan, jika memungkinkan adanya ruang layak untuk RJ, akan kita berikan, dengan (catatan) masyarakat diberikan informasi yang benar bahwasannya hal tersebut suatu kebohongan sehingga kecemasan dan kegelisahan masyarakat terkait kejadian tersebut bisa dihilangkan," katanya.
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com dan TribunnewsBogor.com
Sumber: Tribun Bogor
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|