Berita Kriminal
Terapis Pijat Mutilasi Pasien di Malang Curhat Dihantui Arwah Korban, 'Datang' saat Pelaku Praktik
Terapis pijat di Malang, Abdul Rahman mengaku sempat didatangi arwah Adrian Pranowo, pasien yang ia mutilasi. Hal itu terjadi pada H+7 pembunuhan.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Abdul Rahman mengaku didatangi arwah Adrian Pranowo, pasien yang ia mutilasi buntut komplain pelet tak mempan.
Terapis pijat di Malang tersebut didatangi arwah korban di hari ketujuh setelah pembunuhan.
Kepada polisi, Abdul Rahman juga mengaku sudah mempelajari ilmu pelet sejak 2003.
Baca juga: Terapis Pijat di Malang Mutilasi Pasien, Korban Hilang Sejak Oktober: Pendiam, Tapi Ternyata Kejam
Ya, Abdul Rahman (44) melakukan berbagai cara untuk menutupi pembunuhan dan mutilasi terhadap Adrian Prawono (34) di rumah kos di Jalan Sawojajar Gang 13 A, Kota Malang.
Setelah membuang potongan jenazah korban, terapis pijat itu menghancurkan ponsel dan laptop milik Adrian Prawono.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan tersangka menghancurkan dan membuang ponsel dan laptop milik korban ke tempat pembuangan sampah di Jalan Sulfat. Sedangkan mobil Toyota Rush nopol L 1465 JK korban dibiarkan terparkir di pinggir Jalan Raya Sawojajar.
"Tersangka tidak bisa mengemudi mobil, sehingga mobil korban dibiarkan di pinggir jalan," kata Danang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (12/1).
Setelah menemukan mobil korban, polisi membawa anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban. Anjing pelacak tersebut sempat berputar-putar di sekitar rumah kos pelaku.
"Tetapi saat itu masih tidak cukup petunjuk. Kasus ini terungkap ketika ada warga yang melihat korban terakhir bertemu dengan pelaku. Setelah itu kami periksa pelaku, dan pelaku mengaku telah membunuh dan memutilasi korban," tandasnya.
Sebenarnya pelaku sempat mengaku kepada istrinya. Saat pembunuhan dan mutilasi, istri pelaku sedang berada di rumah orang tuanya di Sawojajar. Setelah membunuh dan memutilasi jenazah korban, tersangka mendatangi istrinya pada malam hari.
Baca juga: Jasa Peletnya Dicap Tak Mempan, Terapis Pijat di Malang Nekat Bunuh Pasien, Lanjut Mutilasi Korban
"Tersangka menceritakan apa yang telah dilakukannya. Setelah mendengar cerita dari pelaku, istrinya syok dan pingsan," jelasnya.
Meskipun mengetahui perbuatan sang suami, istrinya tidak berani melapor ke polisi. "Sebenarnya istrinya takut dan tertekan. Lalu pelaku mengatakan menyampaikan ke istrinya, 'ini adalah urusan saya'," terangnya.
Setelah pembunuhan itu, Rahman merasa dihantui oleh arwah korban. Kuasa hukum tersangka, Guntur Putra Abdi Wijaya mengatakan pelaku merasa arwah korban mendatanginya pada hari ketujuh setelah pembunuhan.
"Tersangka mengaku arwah korban datang saat tersangka sedang praktik pijat atau saat istirahat," kata Guntur.
Sementara itu, Abdul Rahman mengaku mendalami dan belajar ilmu pelet di Banten pada tahun 2003. Rahman menggunakan ilmu pelet ini menggunakan kartu atau lintrik.
Rahman membuka praktik di rumah kosnya di Jalan Sawojajar Gang 13 A sejak lima tahun lalu. Sejak saat itu sudah banyak orang yang menggunakan jasanya.
"Sekitar 75 orang sudah menggunakan jasa saya, dan semuanya berhasil mendekati orang yang disukai," kata Rahman.
Curhat Suami Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian di Malang, Tak Tidur Dihantui Arwah Korban, Serahkan Diri
Sejumlah fakta muncul terkait pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan seorang suami kepada istrinya di Malang, Jawa Timur.
Pelaku mengeksekusi korban pada Sabtu siang. Sementara pada malam harinya, ia mengaku dihantui korban sampai tidak bisa tidur.
Keesokan harinya, pelaku akhirnya minta tolong tetangga untuk mengangkat ember berisi potongan tubuh korban sekaligus menyerahkan diri ke polisi.
Ya, setelah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri, tersangka James Loodewyk Tomatala (61) mengaku tidak tenang dan sering dihantui korban.
Hal itu diungkapkan langsung kuasa hukum tersangka, Guntur Putra Abdi Wijaya.
"Jadi, tersangka ini membunuh dan memutilasi pada Sabtu (30/12/2023) siang. Dan pada malam harinya, tersangka merasa dihantui sama korban,"
"Bahkan di malam hari itu, tersangka tidak tidur sama sekali karena terus dibayang-bayangi," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (4/1/2024).
Karena dihantui korban itulah, yang membuat tersangka tidak tahan dan menyerahkan diri ke polisi.
"Semalam itu tersangka berpikir. Dan pada pagi esok harinya, minta tolong ke tetangga untuk mengangkat ember berisi potongan tubuh korban,"
"Tetangganya ini ketakutan dan lari. Setelah itu, tersangka menyerahkan diri ke polisi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, James Loodewyk Tomatala (61) tega membunuh dan memutilasi istrinya sendiri yang bernama Ni Made Sutarini (55).
Baca juga: Saya Lemas Tetangga Syok Suami Mutilasi Istri di Malang Santai Tunjukkan Potongan Tubuh Korban
Aksi keji tersebut, dilakukan di rumah tersangka yang terletak di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 2 RW 4 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Diketahui, korban dibunuh pada Sabtu (30/12/2023) siang. Kemudian, tersangka yang merupakan pensiunan pegawai BUMN itu kebingungan untuk mrnyembunyikan jasad istrinya.
Dengan memakai pisau besar (parang) dan pisau kecil, tersangka memutilasi jenazah korban menjadi 10 bagian. Lalu, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam ember yang ada di halaman rumah.
Aksi keji itu terungkap setelah tersangka menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 08.45 WIB.
Polisi segera datang ke lokasi rumah tersangka dan melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah korban, dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Atas perbuatannya tersebut, tersangka James Loodewyk Tomatala dijerat dengan pasal berlapis.
Yaitu, Pasal 351 ayat (3) KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 340 KUHP subsider Pasal 44 ayat (3) UU RI No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.
Baca juga: Curhat Anak Dengar Ibunya Dimutilasi Ayah di Malang, Syok saat Ditelepon, Pelaku Tak Menyesal
(SuryaMalang.com/TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)
Diolah dari artikel SuryaMalang.com dan TribunJatim.com
Sumber: Surya
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/Terapis-pijat-di-Malang-Abdul-Rahman-mengaku-sempat-didatangi-arwah-Adrian-Pranowo.jpg)