Berita Kriminal
Dikira Pengangguran, Pekerjaan Pria Bantul Ini Ternyata Bikin Ngeri, Peracik Narkoba Keripik Pisang
Selama ini dikira pengangguran, pria Bantul ini ternyata peracik narkoba. Diedarkan dengan modus baru, yakni melalui keripik pisang dan happy water.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Selama ini dikira pengangguran, siapa sangka ternyata pekerjaan pria asal Bantul ini bikin ngeri-ngeri sedap.
Pria berinisial R ini ternyata seorang peracik narkoba jenis baru.
Dia mengedarkan narkoba dengan modus melalui keripik pisang dan cairan bernama happy water.
Berikut kronologinya!

Sehari-hari cuma di rumah sampai dikira warga seorang pengangguran.
Ternyata pria ini adalah peracik narkoba jenis baru.
Baca juga: Pak Kades Salah Jalan! Frustrasi 2 Kali Nikah 2 Kali Cerai, Lampiaskan Pakai Narkoba, Diciduk Polisi
Yakni narkoba keripik pisang dan happy water.
Warga pun kaget saat akhirnya polisi menangkap pria tersebut.
Polisi menangkap delapan orang yang terlibat dalam peredaran narkoba dengan modus baru, yakni melalui keripik pisang dan cairan bernama happy water.
Salah satu pelaku yang diringkus berinisial R.
Ia merupakan "koki" atau pengolah narkoba keripik pisang.
Pria asal DKI Jakarta itu memasak barang tersebut di sebuah rumah kontrakan di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
R tinggal di rumah itu sejak satu bulan lalu.

Rumah yang ditempati R adalah milik Wahyuni (66).
Wahyuni merasa kaget dengan penangkapan R pada Kamis (2/11/2023).
Pasalnya, selama ini, dia tidak mencurigai R.
"Saya juga tahu penggerebekan itu dari warga sini. Karena semalam ada yang bilang ke saya, kalau orang yang ngontrak di tempat saya didatangi preman banyak. Ternyata itu pak polisi yang bergaya preman," ujarnya, Jumat (3/11/2023), dikutip dari Tribun Jogja.
Menurut Wahyuni, R tidak memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan.
Bahkan, Wahyuni sempat menganggap R adalah seorang pengangguran.
"Saya terkejut tiba-tiba ada pengungkapan tempat produksi narkotika di rumah kontrakan saya. Karena selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja," ucapnya.
Baca juga: Diimingi Upah Besar, Gadis Cantik di Semarang Nekat Selundupkan Narkoba ke Lapas, Simpan di Kemaluan
Dia mengatakan, hampir setiap hari, R selalu menutup pintu rumah kontrakannya.
R hanya keluar rumah saat hendak makan.
"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga. Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," ungkap Wahyuni.
Apa itu narkoba keripik pisang dan happy water?
Narkoba keripik pisang yang dibuat oleh R ternyata mengandung campuran beberapa jenis narkotika.
Hal serupa pun ditemukan dalam happy water.
"Campuran antara amphetamine, sabu juga ada," tutur Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso, Kamis, dalam konferensi pers di Bantul.

Seusai mengonsumsi barang itu, pengguna bisa kehilangan kesadaran.
Mengenai penggunaan benda-benda tersebut, Slamet mengungkapkan bahwa happy water dikonsumsi dengan cara meneteskannya ke minuman atau makanan.
"Happy water dicampur minuman tetes, cukup satu dua tetes lumayan. Kalau keripik dimakan biasa," terangnya.
8 orang ditangkap terkait kasus narkoba keripik pisang dan happy water
Dari kasus peredaran narkoba keripik pisang dan happy water ini, polisi menangkap delapan orang.
Mereka diciduk di beberapa lokasi, yakni di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat; Kaliangking Magelang, Jawa Tengah; Kalurahan Potorono, Bantul; dan Banguntapan, Bantul.
Para pelaku tersebut mempunyai sejumlah peran
Baca juga: Keluar Uang Rp50 Juta tapi Istri Gagal Jadi Kades, Suami Stres Rugi Besar, Nekat Pesta Narkoba!
"Delapan orang total yang kita tangkap, ada yang berperan pemilik rekening, pengambil hasil produksi, pemasaran, produksi, dan juga distributor," jelas Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Wahyu Widada, dalam acara yang sama di Bantul.
Wahyu menerangkan, modus baru peredaran narkoba ini terungkap setelah petugas melakukan operasi siber dan pemantauan di dunia maya.
"Hasil operasi siber ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan keripik pisang, harganya juga cukup tinggi, tidak masuk akal. Dengan itu kita curiga, kita lakukan tracing dan pemantauan terhadap akun yang menjual tersebut," paparnya.
Berdasarkan penyelidikan selama satu bulan, pada tanggal 2 November dilakukan penangkapan di Depok dengan barang bukti keripik pisang dan happy water.
Bareskrim kemudian bekerja sama dengan Polda DIY saat mengembangkan kasus ini.
Hingga kemudian polisi menciduk sejumlah orang di beberapa tempat.
Saat ini, petugas juga tengah mengejar empat nama yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Diolah dari artikel TribunJateng.com
Sumber: Tribun Jateng
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|