Breaking News:

Berita Kriminal

MISTERI Baru Kasus Subang, Ada DNA Orang Tak Dikenal di Bawah Jasad Tuti dan Amel di Mobil Alphard

Fakta baru kasus Subang, pembunuhan ibu dan anak Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Editor: Dhimas Yanuar
Tribun Jabar
Misteri bercak darah dalam mobil Alphard kasus Subang, DNA tak cocok dengan 5 tersangka, ada pelaku lain? 

TRIBUNSTYLE.COM - Terkuak fakta baru Kasus Subang. Kali ini ada satu misteri baru yaitu DNA tak dikenal.

Kasus pembunuhan ibu dan anak Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini masih menyisakan pertanyaan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan mengatakan polisi menemukan DNA tak dikenal di bawah jasad Tuti dan Amalia saat masih berada di mobil Alphard.

Yosef Hidayah, diduga jadi pelaku utama Kasus Subang, pembunuh istri pertama Tuti dan anaknya, Amelia.
Yosef Hidayah, diduga jadi pelaku utama Kasus Subang, pembunuh istri pertama Tuti dan anaknya, Amelia. (ISTIMEWA)

Mobil Alphard ini merupakan kendaraan yang memuat jasad ibu dan anak tersebut setelah dibersihkan usai dibunuh.

"Di bawah jenazah itu ditemukan DNA Mr. X dan itu dugaan yang masih kita dalami," kata dia. Meski begitu, Surawan tak menjelaskan soal penemuan DNA tersebut.

"Yang kita lakukan pemeriksaan di sini, kita ambil DNA ulang karena DNA Mr. X yang di mobil Alphard itu bentuknya darah," katanya.

Belum diketahui siapa pemilik DNA tersebut, penyidik terus dalami siapa Mr.X ini.

Baca juga: SOSOK Polisi yang Terseret dalam Kasus Subang, Masih Keluarga Dekat Yosef, Gerak-geriknya Disorot

"Belum, dari sekian orang yang sudah kita mintai belum ada kecocokan. Makanya, siapa saksi yang belum diperiksa dan belum diambil DNA-nya seorang kita kejar terus," ucapnya.

Disinggung soal apakah ada dugaan orang luar yang melakukan eksekusi selain kelima orang yang telah di tersangkakan tersebut.

"Kita belum menduga ke arah sana, kita teliti dulu DNA-nya apakah orang deket korban atau orang lain lagi," katanya.

Perwira polisi diperiksa

Petugas Kepolisian saat evakuasi dua mayat di salah satu rumah yang berada di Kampung Ciseti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021). Teranyar, pengakuan Yoris yang waktu dulu seputa kunci mobil Alphard di tempat kejadian perkara (TKP) kasus Subang menjadi sorotan.
Petugas Kepolisian saat evakuasi dua mayat di salah satu rumah yang berada di Kampung Ciseti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021). Teranyar, pengakuan Yoris yang waktu dulu seputa kunci mobil Alphard di tempat kejadian perkara (TKP) kasus Subang menjadi sorotan. (Tribun Jabar)

Seorang perwira polisi menjadi sorotan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Perwira polisi itu ikut diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar soal terkait kasus Subang.

Surawan mengatakan seorang perwira polisi itu diperiksa sebagai saksi setelah rumahnya digeledah pada Selasa (31/10/2023).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, oknum Banpol juga dipanggil dan diperiksa penyidik untuk menjelaskan soal kedatangannya ke tempat kejadian perkara (TKP) Subang dan diduga telah membersihkan kamar mandi serta mengambil beberapa barang di rumah termasuk yang ada di mobil.

"Kita ingin mendapatkan keterangan yang pasti dari mereka, siapa yang memerintahkan kemudian tujuan utamanya apa," kata Surawan.

Surawan mengatakan perwira polisi yang diperiksa belum tentu terlibat dalam kasus Subang.

Pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu apa ada kemungkinan perwira polisi itu yang memberikan perintah.

Dari hasil penggeledahan rumahnya ditemukan golok, memory card dan hardisk yang akan dianalisa oleh Polda Jabar.

Kabid Jumas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo membenarkan adanya dugaan keterlibatan perwira polisi itu.

Akan tetapi, ia tidak merinci apakah pangkatnya perwira atau bukan.

"Terkait dengan adanya nama seorang anggota polisi, ini memang kita masih belum bisa memastikan keterlibatannya," kata Ibrahim Tompo.

Tompo mengatakan berdasarkan keterangan yang diperoleh ada peristiwa pascakejadia di mana ada lima orang sehari setelah kejadian tersebut berada di TKP.

"Dari keberadaan mereka di TKP inilah yang akhirnya kita melakukan penelusuran, apa tujuan mereka ke sana dan apa saja yang dilakukannya," ungkap dia.

Menurut dia dari kedatangan lima orang di TKP itulah akhirnya mengarah kepada dugaan keterlibatan perwira polisi.

Ibrahim Tompo menjelaskan bahwa anggota perwira polisi tersebut saat itu bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.

Namun ia tidak menjelaskan pangkat Bhabinkamtibmas itu.

Sehingga tidak diketahui apakah saat ini anggota polisi itu sudah berpangkat perwira atau seperti apa.

"Pada saat itu bertugas sebagai Bhabinkamtibmas, ini yang sedang kita telusuri," tandasnya.

Akan tetapi soal keterlibatan perwira polisi itu masih belum disimpulkan.

"Tetapi memang ini masih menjadi indikasi awal untuk kita melakukan pendalaman terkait peristiwa pascakejadian," katanya lagi.

Meski belum bisa menyimpulkan mengenai keterlibatan perwira polisi tersebut, penyidik sudah memiliki petunjuk dan keterangan baru.

"Jadi sehari setelah kejadian kita mendapatkan petunjuk bahwa ada lima orang yang masuk ke TKP tanpa seizin dari penyidik," ujarnya.

Petunjuk itulah yang saat ini dilakukan pendalaman oleh penyidik Polda Jabar.

"Apa yang dilakukan oleh mereka berlima di sana dan kemudian apa saja yang dilakukan pada hari tersebut," pungkasnya.

Namun belum diketahui siapa sosok perwira polisi tersebut.

Tompo hanya menyebut sosoknya adalah Bhabinkamtibmas saat itu.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka yakni M Ramdanu (keponakan Tuti), Yosep (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).

Kasus pembunuhan ini terungkap setelah salah satu tersangka, Danu, menyerahkan diri ke polisi, Selasa (17/10/2023).

(*)

Penulis: Salma Dinda Regina

Artikel diolah dari TribunJabar.id dan Tribunnews.com

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
berita kriminalKasus SubangDNA
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved