Berita Kriminal
Penampakan 'Takhta' Yayasan Bina Prestasi Nasional dalam Kasus Subang Tuti-Amel & Yosef Hidayah
Profil dan penampakan takhta yayasan yang diduga jadi motif Kasus Subang, terima dana BOS tapi siswa fiktif.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Pelan-pelan berbagai motif Kasus Subang mulai terkuak. Kasus yang menghilangkan nyawa Tuti dan Amel ini menyeret nama Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah milik keluarga tersangka kasus Subang, Yosef Hidayah.
Yayasan Bina Prestasi Nasional juga diduga menjadi motif utama pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Dugaan motif "kekuasaan" yayasan ini datang dari anak Yosep dan Tuti, Yoris Raja Amanullah.
"Saya menduga kuat motifnya urusan yayasan," ujar Yoris, Kamis (26/10/2023).
Lantas seperti apa profil yayasan ini hingga menjadi dugaan di balik pembunuhan kasus Subang?
Profil Yayasan
Baca juga: TAMBAH RUMIT! Belum Selesai Pembunuhan Tuti & Amel, Aib Busuk Terbaru Yosef Terbongkar, Bau Korupsi
Yayasan Bina Prestasi Nasional berlokasi Jalan Raya Serangpanjang, KM 24,3 Subang-Purwakarta, Kabupaten Subang.
Yayasan ini menaungi dua tingkat sekolah yaitu SMP dan SMK.
Selain itu, Yayasan Bina Prestasi Nasional juga telah terakreditasi Ban-PT dan kompetensi keahlian RPL-TKR.
"Takhta" Yayasan

Yoris sempat menjadi ketua yayasan sebelum dicopot oleh Yosep pasca-kasus Subang.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga termasuk dalam pengurus yayasan.
Tuti menjabat sebagai bendahara, sementara Amalia menjadi sekretaris.
Sementara Yosep Hidayah, dia tak ikut mengelola yayasan.
Konflik yayasan menguat terutama karena tersangka lain, Mimin Mintarsih sebelumnya juga menjadi bendahara yayasan.
Namun Mimin kemudian digantikan Tuti.
Belakangan, Yoris mengatakan bahwa Yosep meminta Danu untuk menjadi bendahara di yayasan.
Setelah Yoris dinonaktifkan, Yosep menarik uang yayasan sebanyak dua kali bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah.
Terima Dana Bos Tapi Siswa Fiktif
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar turut menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka Yosep Hidayah.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pencairan dana BOS tersebut didalami untuk mengetahui ke mana dana itu mengalir.
"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS. Ini sedang kami selidiki arahnya ke mana," ujar Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).
Saat ini, kata dia, sejumlah pengurus yayasan sudah diperiksa. Polisi juga memblokir empat rekening milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Berdasarkan temuan-temuan kami di TKP dan tempat keluarga, ada beberapa data siswa yang fiktif."
"Kami juga melakukan blokir beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS dan BPMU," ucapnya.
Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan BPMU.
Dari pemeriksaan terhadap yayasan tersebut, kata Surawan, penyidik kemudian mendalami motif pelaku menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.
"Kami dalami motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," katanya.
Yosep Diduga Eksekutor
Sebelumnya, Surawan juga menduga tersangka Yosep, merupakan eksekutor dalam pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Menurut Surawan, dalam melakukan aksinya, Yosep tidak sendirian.
Ia diduga dibantu tersangka lain untuk menghabisi nyawa Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Surawan mengatakan, dugaan tersebut muncul berdasarkan pengakuan tersangka Danu yang dicocokkan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"(Eksekutor) tidak pernah dari pengakuan dia (Yosep), tapi dari hasil penyidikan olah TKP dan sebagainya sudah mengarah ke sana (Yosep)," ujar Surawan, Kamis (26/10/2023).
Dugaan soal Yosep dibantu oleh tersangka lain saat melakukan eksekusi pun, kata dia, muncul berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban.
"Ada perbantuan dari yang lain tidak mungkin sendiri," ungkap Surawan.
"Kita analisa dari perlukaannya kemudian dari autopsinya itu tidak mungkin dilakukan sendiri," tandasnya.
(*)
(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati/Ahya Nurdin/Nazmi Abdurrahman)
Artikel diolah dari TribunJabar.id
Penulis: Rheina Sukmawati
Sumber: Tribun Jabar
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|