Breaking News:

Berita Kriminal

TAMPANG Kakak Sadis Bunuh Lalu Makan Irisan Tubuh Adiknya di Sultra, Terungkap Motif: Harga Diri

Inilah sosok kakak sadis pembunuh adiknya di Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Usai membunuh, pelaku lalu makan irisan daging korban.

Editor: Putri Asti
IST
Kakak keji bunuh adiknya di Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) lalu makan irisan tubuh korban. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pembunuhan sadis nan keji baru saja gegerkan warga Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Seorang kakak tega menghabisi nyawa adiknya yang merupakan kepala desa Wadolao menggunakan bandik.

Dan sadisnya lagi, pelaku kemudian mengiris bagian tubuh korban dan memakan dagingnya.

Lantas, apa penyebab pembunuhan keji ini terjadi?

Ilustrasi pembunuhan keji di Sulawesi Tenggara
Ilustrasi pembunuhan keji di Sulawesi Tenggara (IST)

Terungkap motif kakak bunuh adik hingga makan irisan daging tubuh adiknya yang merupakan Kepala Desa Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasus pembunuhan sadis dan mengerikan tersebut terjadi pada Selasa (17/10/2023) pagi.

Baca juga: Suami Pertama Bunuh Suami Kedua di Gowa, Baru Cemburu setelah 3 Tahun Setujui Istri Nikah Lagi

Sang adik dibunuh kakak kandungnya di Pasar Wadolao, Desa Wadolao, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, Provinsi Sultra.

Dalam peristiwa tersebut, korban berinisial LA tewas bersimbah darah setelah ditusuk badik lalu ditebas parang oleh pelaku LM.

Korban LA adalah sosok Kepala Desa Wadolao Muna, sedangkan kakaknya LM merupakan mantan Kades Wadolao.

Berdasarkan keterangan saksi, pelaku sempat mengiris bagian tubuh korban dan memakan dagingnya.

Sebagian irisan bagian tubuh adiknya kemudian dibawanya dari pasar ke Tugu Wadolao.

Pascapenganiayaan tersebut, korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Wasolangka sekitar pukul 08.45 wita.

Namun, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 09.07 wita.

Tampang kakak bunuh adik lalu makan irisan tubuh korban
Tampang kakak bunuh adik lalu makan irisan tubuh korban di Sulawesi Tenggara

LM yang diduga membunuh adiknya pun diamankan pihak kepolisian di Polres Muna.

Kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku begitupun saksi-saksi untuk mendalami kasus pembunuhan ini.

Sedangkan, LA pun membeberkan alasan dan penyebab dirinya membunuh adiknya yang juga Kepala Desa Wadolao.

Sebelum menebas sang adik menggunakan parang, dia lebih dulu menikam korban memakai badik.

Diapun mengungkap motif dirinya hingga tega menghabisi nyawa adiknya tersebut.

Berdasarkan pengakuannya, LA mengaku kecewa dimaki-maki oleh korban.

“Saya bilang simpan juga harga diriku kasihan, saya ini mantan kepala desa kemudian kakakmu,” katanya dikutip dari rekaman video yang diterima pada Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Ibu Kandung Habisi Nyawa Anak di Indramayu, Korban Diikat & Dipukul Pakai Tongkat Kayu Milik Kakek

Sedangkan, Kasatreskrim Polres Muna, AKP Asrun, menyebut, pihaknya masih mendalami motif pelaku membunuh korban.

“Itu (motif) belum kami dapat info, kecuali ada keterangan dari saksi dan pelaku setelah dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.

Cekcok Saat Penggusuran Kios di Pasar

Sebelum peristiwa pembunuhan sadis dan mengerikan itu terjadi, korban LM dan pelaku LA sempat terlibat percekcokan.

Saat itu, kata AKP Asrun, LM cekcok dengan kakaknya LA saat akan melakukan penertiban kios di pasar.

LM meminta LA untuk menggeser kios miliknya karena terkena pelebaran jalan dan pembangunan gedung pasar.

Motif kakak bunuh adiknya di Sulawesi Tenggara
Motif kakak bunuh adiknya di Sulawesi Tenggara

Hanya saja, LA enggan menggeser kios miliknya sehingga terjadi cekcok antara kakak beradik tersebut.

LA kemudian mengambil badik atau keris miliknya dan langsung menusuk korban hingga jatuh tersungkur ke tanah.

Pelaku kemudian mencabut parangnya dan langsung menebas korban hingga bersimbah darah.

Kepolisian pun mengungkap kronologi pembunuhan sadis dan mengerikan terhadap sosok Kepala Desa Wodolao Muna tersebut.

Kronologi kasus adik dibunuh kakak tersebut berawal dari penertiban kios di Pasar Wadolao.

Berdasarkan keterangan saksi LND, korban LM menyampaikan kepada aparat desa akan melaksanakan pembersihan dan pemindahan kios yang dilalui los/kios permanen pada Selasa (17/10/2023).

Saksi LND sempat memberikan saran kepada LM selaku Kades Wodolao agar dalam penertiban kios-kios mengundang Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Baca juga: KEJI Oknum TNI Sekongkol dengan Selingkuhan Habisi Istri Sah, Usai Membunuh Mampir Hotel, Begituan

“Namun Bapak LM tidak menerima saran tersebut dan mengatakan tidak apa-apa karena hanya menertibkan kios saja,” katanya dikutip dari keterangan resmi kepolisian.

Pada Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 08.30 wita, terduga pelaku LA yang juga kakak dari LM datang di Pasar Wadolao dan langsung mengetam papan untuk kiosnya.

Sedangkan, korban LM juga datang dari rumahnya ke pasar sekitar pukul 08.35 wita.

Kepala Desa Wadolao Muna langsung bekerja memindahkan kios-kios yang terkena dampak persiapan jalan dan fondasi los permanen bersama aparat desa setempat.

Berdasarkan kesaksian LND, LM sempat menyampaikan kepada LA agar menggeser kios miliknya yang telah direncanakan untuk pelebaran jalan tersebut.

Namun, LA tidak mau menggeser kiosnya.

LM pun menyampaikan tetap akan menggeser kios milik LA tersebut.

Mendengar hal tersebut, LA tidak terima dan langsung mencabut badik atau keris dari pinggangnya dan menusuk LM.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Ibu Bunuh Anak di Subang, Korban Disiksa Sampai Lemas, Lalu Dilempar Sungai Hidup-hidup

Tusukan pertama tersebut tidak mengenai tubuh korban, namun tusukan kedua mengenai lengan kirinya.

Selanjutnya, tusukan ketiga mengenai pinggang dan pelaku menusuknya berulang kali hingga korban LM jatuh tersungkur.

LA kemudian mengambil parang dari pinggangnya dan kembali menebas badan LM.

Kemudian mengiris bagian tubuh LM dan memakan daging korban.

Sebagian daging yang diiris tersebut kemudian dibawanya dari pasar sampai Tugu Wadolao.

Setelah itu, LM juga mencari perangkat Desa Wadolao, namun aparat desa sudah lari dan bersembunyi.

Sekitar pukul 08.45, korban LM dievakuasi di Puskesmas Wasolangka menggunakan mobil milik warga.

Pukul 09.05 wita, LM tiba di puskesmas dan langsung ditangani oleh pihak puskesmas.

Namun, korban LM dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 09.07 wita.

Jenazah korban selanjutnya dibawa ke rumah orangtuanya di Kelurahan Wasolangka sekitar pukul 10.20 wita.

Korban kemudian dikuburkan di Kelurahan Wasolangka sekitar pukul 17.00 wita.

Pengakuan Terduga Pelaku Pembunuhan

Berikut pengakuan terduga pelaku LA yang membunuh adiknya sendiri yang juga Kepala Desa Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara.

Pelaku LA mengaku tega menghabisi nyawa sang adik karena kecewa dimaki-maki oleh korban.

“Saya bilang simpan juga harga diriku kasihan, saya ini mantan kepala desa kemudian kakakmu,” katanya dikutip dari video yang diterima pada Selasa (17/10/2023).

LA mengaku sebelum menganiaya menggunakan parang, dirinya lebih dulu menikam korban memakai badik.

“Sebenarnya tidak ada rasa dendamku saya. Tidak ada, namanya tidak ada rasa dendamku,” katanya.

Dia mengaku tidak pernah dendam dengan sang adik atau bermasalah meski sama-sama bertarung saat Pemilihan Kepala Desa Wadolao.

“Biasa-biasa saja,” jelasnya saat berada di kantor kepolisian.

Kronologi pembunuhan kakak terhadap adiknya di Sulawesi Tenggara
Kronologi pembunuhan kakak terhadap adiknya di Sulawesi Tenggara ()

Begitupula dengan masalah istrinya yang dipecat oleh korban sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

LA mengaku masalah itu berawal saat dirinya masih menjabat Kepala Desa Wadolao Muna dan akan mendirikan bangunan PAUD.

“Karena memang pada waktu itu saya kepala desa dia yang komplain untuk pembangunan PAUD itu,” ujarnya.

Namun, persoalan tersebut selesai setelah orangtuanya ikut turun tangan.

“Daripada kita bermasalah dengan adeku ini, mamaku turun tangan. Yang penting tidak bermasalah saya yang bayar ini kintal,” katanya.

Masalah tersebut pun selesai setelah orangtua mereka menengahi dengan membeli lahan tersebut.

Istri LA yang saat itu menjadi kepala sekolah di PAUD tersebut turun jabatan sebagai guru.

“Tiba-tiba pas jadi kepala desa dia (korban) mengganti istriku dibuat SK pemberhentiaannya,” jelas LA.

Ia sempat menyampaikan kepada korban, pemberhentian itu bukan wewenangnya sebagai kepala desa.

“Saya bilang adik itu bukan wewenangmu, itu SK Bupati dan Diknas,” ujarnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari/Mukhtar/Sugi Hartono)

Diolah dari artikel TribunnewsSultra.com

Tags:
Sulawesi Tenggarapembunuhankepala desaberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved