Berita Kriminal
Tersulut Emosi, Pemuda di Cimanggis Keji Tikam Ayah di Depan Rumah, Darah Korban Tercecer di Jalan
Gegar tersulut emosi, seorang pemuda di Cimanggis, Depok, tega menusuk ayah kandungnya sendiri di depan rumah.
Editor: Putri Asti
Pelaku bernama Harina alias Nos (32).
Tega membunuh ayah kandungnya, Sarkawi (60) dengan sebilah pisau saat berada di rumah kontrakan yang telah dihuni sejak tujuh tahun silam.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Desa Rias, Hermanto mengatakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.
Saat itu anak korban yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar melaporkan kejadian itu ke tetangganya.
Sontak setelah mendapatkan laporan, warga langsung berbondong-bondong ke lokasi.
“Pertama kali anaknya yang tahu, yang masih duduk di kelas lima. Sebelum itu korban minta tolong ambilkan minum dengan kondisi sudah mengalami luka tusuk di bagian dada,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).

Hermanto memaparkan, sebelum terjadi peristiwa pembunuhan itu keduanya memang sering cekcok sejak sepekan terakhir.
Akan tetapi, warga tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya.
Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.
Seperti yang diketahui, antara korban dan pelaku serta adiknya memang tinggal dalam satu rumah yang sama.
Sedangkan untuk sang ibu sudah lama berpisah dengan korban, dan anak-anaknya tinggal bersama korban.
Namun, pelaku terkadang kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya.
Sedangkan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah itu.
“Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana. Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana,” jelas Hermanto.
Lebih lanjut ungkapnya, keseharian pelaku yang merupakan seorang perempuan itu bergaya hidup tak seperti perempuan pada umumnya.
Pelaku kerap bersifat kelaki-lakian alias tomboi.
Namun sepengetahuan masyarakat, pelaku tidak pernah berbuat onar di desa itu.
Baca juga: Ancam Bunuh Diri, Pria di Kupang Panjat Tower Radio Setinggi 65 Meter, Ternyata Sudah Berkali-kali
Sebelumnya pelaku juga telah menikah, setelah itu bercerai dengan suaminya.
Sementara untuk pekerjaan keseharian korban merupakan praktisi pengobatan tradisional.
Bahkan korban juga dikenal baik dengan warga setempat.
“Keseharian korban itu baik. Pekerjaan keseharian merupakan pengobatan tradisional atau dukun kampung. Perkumpulan dengan masyarakat baik,” ungkapnya.
Usai melakukan pembunuhan kata Hermanto, pelaku tidak melarikan diri. Bahkan pelaku mengoceh-ngoceh di depan rumahnya, sembari membawa sebilah pisau.
Maka dari itu, tidak ada warga yang berani mendekat, ataupun masuk ke diaman korban.
“Diduga pelaku ini mabuk, usai menikam orangtuanya berada di depan rumah setelah kejadian, tidak lari. Sambil mengoceh tidak mungkin anak membunuh orangtua. Hanya saat ditangkap pelaku berada tak jauh dari rumah,” pungkas Hermanto.
Baca juga: Ancam Bunuh Diri, Pria di Kupang Panjat Tower Radio Setinggi 65 Meter, Ternyata Sudah Berkali-kali
Diduga Dipicu Minuman Beralkohol
Seorang janda bernama Harina alias Nos (32) diduga membunuh ayah kandungnya bernama Sarkawi (60) menggunakan senjata tajam.
Warga Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, itu diduga membunuh ayahnya lantaran terpengaruh minuman beralkohol.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Desa Rias, Hermanto mengatakan, sesaat setelah kejadian pembunuhan itu pelaku selalu mengoceh.
Dengan kata-kata ‘tidak mungkin anak membunuh orangtua.
Bahkan sampai ditangkap aparat kepolisian pelaku masih berbicara tidak jelas.
“Diduga mabuk, karena setelah membunuh itu pelaku mengoceh di depan rumah. Jadi tidak melarikan diri,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).
Hermanto memaparkan, usai kejadian pembunuhan itu warga tidak ada yang berani masuk ke kediaman korban.
Hal ini dikarenakan korban masih memegang sebilah pisau yang digunakan untuk menghabisi ayahnya.
Bahkan, di baju pelaku masih terdapat bercak darah korban.
Tak berselang lama, pelaku langsung berjalan tak jauh dari rumahnya.
Namun masih dalam kondisi mengoceh tak jelas.
Sampai akhirnya barang bukti yang diduga digunakan untuk membunuh, berupa pisau langsung diamankan polisi.

“Jadi saat diamankan pelaku masih bersimbah darah, pisau langsung diamankan polisi. Pisau dapur atau pisau apa kurang tahu,” jelas Hermanto.
Sementara itu sambung dia, untuk keseharian korban memang tidak pernah menetap di Desa Rias.
Sebelum terjadi peristiwa pembunuhan itu keduanya memang sering cekcok sejak sepekan terakhir.
Akan tetapi, warga tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya.
Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.
Seperti yang diketahui, antara korban dan pelaku serta adiknya memang tinggal dalam satu rumah yang sama.
Sedangkan untuk sang ibu sudah lama berpisah dengan korban, dan anak-anaknya tinggal bersama korban.
Namun, pelaku terkadang kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya.
Sedangkan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah itu.
“Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana. Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana,” urainya.
Diolah dari artikel Tribundepok.com dan BangkaPos.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|