Breaking News:

Berita Kriminal

Tersulut Emosi, Pemuda di Cimanggis Keji Tikam Ayah di Depan Rumah, Darah Korban Tercecer di Jalan

Gegar tersulut emosi, seorang pemuda di Cimanggis, Depok, tega menusuk ayah kandungnya sendiri di depan rumah.

Editor: Putri Asti
dailymail.co.uk
Ilustrasi pemuda Cimanggis tikam ayahnya di depan rumah . 

TRIBUNSTYLE.COM - Entah apa yang merasuki pemuda di Cimanggis, Depok ini, dengan kejinya dia tega menikam ayah kandungnya sendiri.

Bahkan peristiwa tragis ini dilakukan pelaku tepat di depan rumah.

Diduga jika pemicu anak tusuk ayahnya ini akibat tersulut emosi saat diskusi dengan keluarga.

Lantas, bagaimana kondisi korban saat ini?

Ilustrasi pemuda di Cimanggis tega tikam ayah kandungnya.
Ilustrasi pemuda di Cimanggis tega tikam ayah kandungnya. (iStockPhoto)

RTL (27) tega menikam ayah kandungnya sendiri menggunakan pisau dapur di Kampung Tipar RT 05/06 Mekarsari, Cimanggis, Depok pada Selasa (3/10/2023) siang.

Akibat dari penusukan tersebut, korban yang merupakan ayah dari pelaku berinisial S (64) tersungkur bersimbah darah.

Baca juga: Suami Kena Tikam 3 Kali oleh Istri Gegara Ngaku Ingin Punya Cewek Simpanan, Suami: Saya Maafkan

Menurut Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso, penusukan tersebut berawal saat pelaku dan korban sedang berbincang.

Pelaku datang ke rumah orang tuanya tersebut memang sengaja untuk berbincang dan berdiskusi tentang keluarganya.

Namun di tengah obrolan, pelaku tersulut emosi hingga akhirnya melakukan aksi kekerasan dengan menusukkan pisau dapur ke tubuh korban.

"Yang bersangkutan ini masih ada hubungan darah, yaitu diduga pelaku ya, ini adalah putra ketiga dari korban," kata Arief saat ditemui di Mapolsek Cimanggis.

"Awalnya bapak dan anak ini mau ngobrol lah ya, mediasi mau ngobrol bersama, diskusi, akan tapi di tengah perjalanan ada luapan emosi lah memicu adanya penusukan tersebut," sambungnya.

Ilustrasi garis polisi.
Ilustrasi garis polisi. (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Baca juga: DENDAM Muhlis Ketika Tahu Istrinya Dicabuli, Langsung Jebak dan Tikam Pelaku sampai Tewas

Pelaku menusuk ayah di pekarangan depan rumah secara spontan menggunakan pisau dapur yang tergeletak di lokasi.

Korban yang bersimbah darah dan tergeletak di depan gerbang rumahnya langsung berteriak meminta tolong hingga akhirnya warga berdatangan.

Beruntung warga langsung sigap menolong korban dan mengamankan pelaku yang sudah terbakar emosi.

"Tidak ada (pertikaian), hubungannya baik-baik saja sebenarnya. Kejadian ini spontanitas emosi dari pihak-pihak tersebut," ujarnya.

Kini, korban sedang menjalani perawatan di RS Tugu Ibu Kota Depok sedangkan pelaku sudah diamankan di Mapolsek Cimanggis.

Atas tindakan itu, pelaku disangkakan dengan Pasal 351 Ayat 3 KUH Pidana tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun kurungan.''

Kasus Lainnya - Janda Brutal di Toboali Kicep Ditangkap, Tega Habisi Ayah Kandung, Gegara Kesal Ditegur Minum Miras!

Harina alias Nos (32), pelaku pembunuhan ayah kandung di Kecamatan Toboali, Bangka Selatan, akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

Janda tersebut keji menghabisi nyawa ayahnya sendiri gegara kesal ditegur saat mabuk-mabukan.

Korban dinyatakan meninggal dunia usai mengalami luka tusukan di bagian dada hingga menembus paru-paru.

Berikut fakta-faktanya!

Janda di Toboali habisi nyawa ayah kandungnya
Janda di Toboali ditangkap usai habisi nyawa ayah kandungnya

Aparat Kepolisian dari Polres Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung memastikan telah mengamankan terduga pelaku pembunuhan di Desa Rias, Kecamatan Toboali.

Pelaku tersebut bernama Harina alias Nos (32) yang dengan keji membunuh ayahnya sendiri yakni Sarkawi (60) dengan sebilah pisau, Minggu (13/8/2023) malam.

Baca juga: Istri di Banten Kepergok Main Serong, Suami Syok Selingkuhan Ternyata Ayah Tiri, Ending Tragis!

Kapolres Bangka Selatan, AKBP Toni Sarjaka melalui AKP Tiyan Talingga mengatakan, pelaku diamankan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari warga.

Pelaku diamankan tanpa perlawanan di sekitar kediaman korban di kawasan Desa Rias.

Bersama sejumlah barang bukti berupa sebilah pisau

“Pelaku sudah kita amankan di lokasi kejadian, setelah kami mendapatkan laporan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).

Tiyan memaparkan, korban meninggal dunia usai mengalami luka tusukan di bagian dada hingga menembus paru-paru.

Usai kejadian itu, warga maupun pihak keluarga tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah.

Ilustrasi janda habisi nyawa ayahnya gegara tak terima ditegur saat mabuk
Ilustrasi janda habisi nyawa ayahnya gegara tak terima ditegur saat mabuk (pakistantoday.com)

Hal ini dikarenakan pelaku masih berada di dalam rumah, sembari memegang pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Sarkawi.

Tak hanya itu, pelaku yang merupakan seorang perempuan tersebut, disebut warga kesehariannya kerap tak bersifat seperti layaknya perempuan pada umumnya.

Pelaku kerap bersifat kelaki-lakian alias tomboi.

Bahkan dari cara berpakaian hingga perilakunya.

“Setelah mengetahui kejadian itu warga tidak ada yang berani masuk rumah korban. Untuk kesehariannya pelaku ini tomboi,” jelas Tiyan.

Kendati demikian lanjut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi mata yang mengetahui kejadian itu.

Rencananya, usai dilakukan pemakaman pihaknya akan memanggil sejumlah keluarga korban untuk dimintai keterangan.

Baca juga: INNALILLAHI Anak di Depok Tega Bunuh Ibu, Pelaku Sempat Berkelahi dengan Sang Ayah Bawa Sajam

Hal ini guna mengetahui motif yang menjadi penyebab kasus berdarah itu.

Sebelumnya berdasarkan keterangan warga, antara korban dan pelaku memang sering cekcok sejak sepekan terakhir.

Namun tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya.

Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.

“Sejauh ini kita belum mengetahui motif pelaku, memang sering ribut antara korban dan pelaku. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan guna mengetahui motif pelaku hingga tega menghabisi ayahnya,” pungkasnya.

Janda Bunuh Ayah Kandung

Seperti diketahui, janda di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dengan keji menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di rumah kontrakan yang mereka huni pada Minggu (13/8/2023) malam kemarin.

Pelaku bernama Harina alias Nos (32).

Tega membunuh ayah kandungnya, Sarkawi (60) dengan sebilah pisau saat berada di rumah kontrakan yang telah dihuni sejak tujuh tahun silam.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Desa Rias, Hermanto mengatakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat itu anak korban yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar melaporkan kejadian itu ke tetangganya.

Sontak setelah mendapatkan laporan, warga langsung berbondong-bondong ke lokasi.

“Pertama kali anaknya yang tahu, yang masih duduk di kelas lima. Sebelum itu korban minta tolong ambilkan minum dengan kondisi sudah mengalami luka tusuk di bagian dada,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Kompas.com)

Hermanto memaparkan, sebelum terjadi peristiwa pembunuhan itu keduanya memang sering cekcok sejak sepekan terakhir.

Akan tetapi, warga tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya.

Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.

Seperti yang diketahui, antara korban dan pelaku serta adiknya memang tinggal dalam satu rumah yang sama.

Sedangkan untuk sang ibu sudah lama berpisah dengan korban, dan anak-anaknya tinggal bersama korban.

Namun, pelaku terkadang kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya.

Sedangkan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah itu.

“Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana. Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana,” jelas Hermanto.

Lebih lanjut ungkapnya, keseharian pelaku yang merupakan seorang perempuan itu bergaya hidup tak seperti perempuan pada umumnya.

Pelaku kerap bersifat kelaki-lakian alias tomboi.

Namun sepengetahuan masyarakat, pelaku tidak pernah berbuat onar di desa itu.

Baca juga: Ancam Bunuh Diri, Pria di Kupang Panjat Tower Radio Setinggi 65 Meter, Ternyata Sudah Berkali-kali

Sebelumnya pelaku juga telah menikah, setelah itu bercerai dengan suaminya.

Sementara untuk pekerjaan keseharian korban merupakan praktisi pengobatan tradisional.

Bahkan korban juga dikenal baik dengan warga setempat.

“Keseharian korban itu baik. Pekerjaan keseharian merupakan pengobatan tradisional atau dukun kampung. Perkumpulan dengan masyarakat baik,” ungkapnya.

Usai melakukan pembunuhan kata Hermanto, pelaku tidak melarikan diri. Bahkan pelaku mengoceh-ngoceh di depan rumahnya, sembari membawa sebilah pisau.

Maka dari itu, tidak ada warga yang berani mendekat, ataupun masuk ke diaman korban.

“Diduga pelaku ini mabuk, usai menikam orangtuanya berada di depan rumah setelah kejadian, tidak lari. Sambil mengoceh tidak mungkin anak membunuh orangtua. Hanya saat ditangkap pelaku berada tak jauh dari rumah,” pungkas Hermanto.

Baca juga: Ancam Bunuh Diri, Pria di Kupang Panjat Tower Radio Setinggi 65 Meter, Ternyata Sudah Berkali-kali

Diduga Dipicu Minuman Beralkohol

Seorang janda bernama Harina alias Nos (32) diduga membunuh ayah kandungnya bernama Sarkawi (60) menggunakan senjata tajam.

Warga Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, itu diduga membunuh ayahnya lantaran terpengaruh minuman beralkohol.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Desa Rias, Hermanto mengatakan, sesaat setelah kejadian pembunuhan itu pelaku selalu mengoceh.

Dengan kata-kata ‘tidak mungkin anak membunuh orangtua.

Bahkan sampai ditangkap aparat kepolisian pelaku masih berbicara tidak jelas.

“Diduga mabuk, karena setelah membunuh itu pelaku mengoceh di depan rumah. Jadi tidak melarikan diri,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (14/8/2023).

Hermanto memaparkan, usai kejadian pembunuhan itu warga tidak ada yang berani masuk ke kediaman korban.

Hal ini dikarenakan korban masih memegang sebilah pisau yang digunakan untuk menghabisi ayahnya.

Bahkan, di baju pelaku masih terdapat bercak darah korban.

Tak berselang lama, pelaku langsung berjalan tak jauh dari rumahnya.

Namun masih dalam kondisi mengoceh tak jelas.

Sampai akhirnya barang bukti yang diduga digunakan untuk membunuh, berupa pisau langsung diamankan polisi.

Ilustrasi penikaman
Ilustrasi penikaman (iStockPhoto)

“Jadi saat diamankan pelaku masih bersimbah darah, pisau langsung diamankan polisi. Pisau dapur atau pisau apa kurang tahu,” jelas Hermanto.

Sementara itu sambung dia, untuk keseharian korban memang tidak pernah menetap di Desa Rias.

Sebelum terjadi peristiwa pembunuhan itu keduanya memang sering cekcok sejak sepekan terakhir.

Akan tetapi, warga tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya.

Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.

Seperti yang diketahui, antara korban dan pelaku serta adiknya memang tinggal dalam satu rumah yang sama.

Sedangkan untuk sang ibu sudah lama berpisah dengan korban, dan anak-anaknya tinggal bersama korban.

Namun, pelaku terkadang kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya.

Sedangkan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah itu.

“Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana. Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana,” urainya.

Diolah dari artikel Tribundepok.com dan BangkaPos.com

Tags:
penusukanCimanggisDepokberita viral hari ini
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved