Breaking News:

Berita Kriminal

KISAH Pilu Mahasiswi Dipenjara 1 Tahun Gegara Sentuh Tangan Penjaga Keamanan Bandara di Dubai

Sosok Los Santos, seorang mahasiswi yang dipenjara selama satu tahun karena menghina dan menyerang penjaga keamanan bandara Dubai.

NYPost / IG: @burjkhalifa
Sosok Los Santos, seorang mahasiswi yang dipenjara selama satu tahun karena menghina dan menyerang penjaga keamanan bandara Dubai. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus ini terjadi pada seorang mahasiswi yang berasal dari New York, Amerika Serikat.

Wanita itu dijatuhi hukuman satu tahun penjara oleh pemerintahan Uni Emirat Arab karena diduga menyerang dan menghina penjaga keamanan bandara.

Insiden ini terjadi saat si mahasiswi sedang transit pesawat untuk melanjutkan penerbangan pulang di Dubai.

Dia adalah Elizabeth Polanco De Los Santos (21) seorang mahasiswa di Lehman College di Bronx.

Gedung pencakar langit di Dubai.
Gedung pencakar langit di Dubai. (burjkhalifa.ae)

Dilansir dari NYPost, Los Santos dihukum pada hari Senin, (2/10/2023) setelah tiga bulan mengurus kasusnya di Dubai.

Bahkan Los Santos dilarang melakukan perjalan ke luar negeri, lapor kelompok advokasi Detained in Dubai.

“Elizabeth hanya bermaksud transit melalui Dubai selama enam jam."

"Tapi dia sudah berada di sana selama berbulan-bulan dan kehilangan uang hampir Rp 1 miliar dalam kasus ini,” ungkap pendiri Detained in Dubai, Radha Stirling.

Baca juga: KISAH Pilu Mawar, Dijanjikan Kerja di Dubai Gaji Besar, Ternyata Dipaksa Bekerja Penipuan Online

"Selain dipermalukan dan trauma oleh staf bandara, Elizabeth juga harus terpaksa tinggal berbulan-bulan di negara yang mahal, membayar pengacara yang mahal, dan tidak melanjutkan studinya di universitas."

Cobaan berat yang dialami Los Santos dimulai pada 14 Juli lalu.

Saat itu Los Santos dan temannya sedang dalam perjalanan pulang ke New York dari liburan di Istanbul.

Rencana awal mereka berencena pulang melalui Paris, tetapi mereka mengubah penerbangan untuk transfer di Dubai.

Sehingga mereka dapat melihat kota terkenal itu selama sepuluh jam singgah.

“Kami mengira kota ini akan menjadi kota yang lebih modern dan futuristik, namun kami salah total,” kata Los Santos, menurut Detained in Dubai.

Saat melewati bagian keamanan, staf bandara Dubai meminta agar Los Santos melepas kompresor pinggang yang harus ia pakai setelah operasi baru-baru ini.

Ditunjukkan ke bilik pribadi, anggota staf perempuan melepas kompresor.

Tetapi ibu Los Santos mengatakan kepada Detained in Dubai bahwa mereka kasar dan membuat bekas luka operasi putrinya terbuka.

Mereka mengaku bekas luka operasi ini masih dalam masa penyembuhan.

Mereka juga menertawakan Los Santos, dan ketika dia meminta bantuan untuk mengenakan kembali pakaiannya, mereka menolak.

“Saya merasa tidak nyaman dan takut. Saya merasa sangat dilecehkan,” kata Los Santos.

Kompresor tersebut memiliki "banyak sekali pin dan Anda perlu meregangkan ujung-ujungnya dan menjepitkan peniti kecil di dekat badannya," katanya.

Ketika staf terus mengabaikan permintaan bantuannya, Los Santos mencondongkan tubuh melewati penjaga keamanan yang menghalangi jalannya dan memanggil temannya untuk datang membantunya.

“Saya dengan lembut menyentuh lengannya untuk membimbingnya keluar, lalu dengan putus asa mulai menangis meminta bantuan kepada teman saya,” katanya kepada Detained in Dubai.

Los Santos kemudian ditahan di sebuah ruangan selama berjam-jam.

Lalu penjaga keamanan yang disentuh Los Santos mengajukan pengaduan.

Hingga kahirnya Los Santos kini tidak diizinkan pergi sampai ia menandatangani formulir yang ditulis dalam bahasa Arab.

Los Santos pun mencoba kembali ke bandara dan mengejar penerbangan ke New York.

Namun semua sia-sia, dia telah dilaran untuk melakukan perjalanan.

Dan dipaksa untuk menetap di negara Dubai sampai tuduhan terhadapnya disidangkan di pengadilan.

Setelah tinggal di hotel selama berminggu-minggu, hakim mengizinkannya membayar 10.000 AED (sekitar 2.700 USD) dan melanjutkan perjalanannya.

Namun jaksa di Dubai mengajukan banding atas keputusan tersebut dan dia akhirnya dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

“Dia berada di bawah tekanan luar biasa yang berdampak pada kesehatan fisik dan mentalnya."

"Ini mengganggu seluruh hidupnya dan berdampak buruk dalam jangka panjang,” kata Stirling.

"Ini bukan cara untuk memperlakukan pengunjung. Ini keterlaluan."

(*)

(Tribunstyle/Dhimas)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
berita kriminalmahasiswiDubaipenjaraAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved