Berita Kriminal
Perampokan di Toko Emas Boyolali, Pelaku Datang saat Sepi, Lalu Tusuk Karyawan hingga Mulut Berdarah
INILAH kronologi perampokan di toko emas Boyolali, pelaku datang saat mau tutup lalu tusuk karyawan hingga mulut berdarah.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - INILAH kronologi perampokan di toko emas Boyolali, pelaku datang saat mau tutup lalu tusuk karyawan hingga mulut berdarah.
Aksi perampokan telah terjadi di sebuah toko perhiasan emas yang ada di depan pasar Ampel, Boyolali, pada Kamis (28/9/2023).
Akibat peristiwa itu, seorang karyawan toko mengalami luka terbuka pada bagian perut karena ditusuk dengan pisau oleh pelaku.
Perampokan ini terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Saat itu, toko sudah mau tutup.
Seorang karyawati toko tengah memasukkan semua perhiasan emas dari etalase ke dalam brankas.
Sementara, karyawan lain yang bertugas sebagai penjaga sedang menutup rolling door.
Baca juga: Perampokan Pakai Sajam di Bogor, Pelaku Sekap Pemilik Rumah Lalu Gondol 13 Sapi, Motor, Emas & Uang
Saat menutup pintu itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berusia sekitar 25-an tahun tiba-tiba hendak masuk.
Eko Mulatsih (39), karyawati yang sudah hampir selesai mengemasi emas-emas itu pun langsung meminta si laki-laki itu untuk datang besok pagi.
Namun, laki-laki itu beralasan kerja sehingga tak bisa datang besok.
"Terus saya bilang ke laki-laki itu untuk datang pada hari Minggu saja," kata Eko, saat ditemui TribunSolo.com di depan toko emas, Kamis (28/9/2023).
Eko nampak masih syok. Wajahnya nampak sedikit pucat, dan kakinya terlihat sedikit gemetar.
Karyawati itu kemudian kembali menceritakan awal mula terjadi penusukan.
Kala itu dia hendak cuci tangan di ruang belakang, tapi tiba-tiba terdengar suara keributan.
Laki-laki itu berusaha merebut kunci yang dipegang korban yang bernama Jasmin.
Pelaku pun kemudian menusuk korban pada bagian perut.
Selain itu, korban juga nampak mengeluarkan darah dari mulutnya.
Eko yang syok melihat kondisi itu langsung lari ke luar melalui pintu samping.
"Terus saya lari ke samping, teriak-teriak minta tolong," katanya.
Saat itulah, pelaku langsung pergi meninggalkan toko ke arah barat sambil berjalan kaki.
Mukorobin, suami Eko Mulatsih karyawati toko perhiasan emas itu, tak menyangka jika laki-laki bertopi dan mengenakan masker yang jalan di depannya tadi adalah pelaku perampokan.
Saat itu, dia tengah berada di gang dekat toko emas tempat isterinya kerja.
Saat menunggu istrinya, dia melihat laki-laki itu berjalan kaki melintas di depannya.
Hanya saja, dia tak menyangka jika laki-laki itu perampok.
Dia baru tahu setelah istrinya berteriak-teriak dari samping sisi timur yang berjarak beberapa kios dari toko emas.
Perampokan Pakai Sajam di Bogor, Pelaku Sekap Pemilik Rumah Lalu Gondol 13 Sapi, Motor, Emas & Uang
VIRAL aksi perampokan pakai senjata tajam di Bogor, pelaku sekap pemilik rumah lalu gondol 13 sapi, motor, emas hingga uang.
Perampokan dan penyekapan menggunakan senjata tajam terjadi di rumah warga, Desa Kertajaya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pelaku menggondol 13 ekor sapi, motor, perhiasan 150 gram, dan uang tunai Rp 6 juta.
Kepala Kepolisian Sektor Rumpin Kompol Sumijo mengatakan, perampokan di pelosok Bogor ini terjadi pada Jumat (8/9/2023) sekitar 03.00 WIB.
Baca juga: WASPADA Modus Perampokan Rumah Kosong di Depok Nyamar Pakai Atribut Ojol, Sudah Beraksi 10 Kali
"Perampokan dilakukan oleh delapan orang, yang ditangkap baru 3. Mereka survei, mapping lalu ketemu korbannya ngobrol usaha sapi. Rumah korban di pelosok sedangkan pelaku rata-rata orang luar Rumpin," kata Sumijo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/9/2023).
Semua bermula saat penghuni rumah bernama Yuli dan Yeyen sedang tidur di rumahnya. Sementara pegawainya atau penjaga kandang sapi sedang bekerja dan duduk di depan pintu.
Pada saat itu, tiba-tiba datang sekelompok orang atau bapak-bapak menggunakan mobil sambil menodongkan senjata tajam.
Mereka menggertak dan kemudian menyuruh korban untuk tengkurap. Pelaku kemudian turun dan menyuruh korban agar tangan dan kaki diikat sekuat-kuatnya.
Saat kondisi dipastikan aman, para pelaku ini kemudian pergi menuju ke rumah pemilik tersebut.
"Rumah dan kandang ini memang berdekatan, nempel dan bersebelahan. Empat orang menuju rumah itu, sedangkan empat lainnya berjaga di kandang sapi itu," ujarnya.
Penghuni rumah yang sedang istirahat tidur bersama keluarga mendengar anjingnya menggonggong. Rupanya, pelaku sedang berusaha membobol gerbang rumah.
"Penghuni rumah terkejut karena kerasnya suara anjing menggonggong. Jadi mereka keluar untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat pintu dibuka, di situ lah para perampok sudah standby dan mengancam korban," ungkapnya.
Penghuni rumah kaget bukan main dan syok, mereka akhirnya pasrah angkat tangan saat ditodong senjata jenis golok.
Yuli dan Yeyen kemudian dibawa dan diikat atau disekap di dalam kamar oleh para pelaku.
"Pelaku kemudian menggasak uang tunai dan perhiasan yang dipakai Ibu Yeyen diambil paksa serta emas yang ada disimpan di tas juga diambil. Sedangkan pelaku lainnya (yang ada di kandang sapi) mengambil sapi sebanyak 13 ekor dan diangkut atau dinaikkan ke kendaraan truk," bebernya.
Tak hanya itu, para pelaku juga membawa dua unit motor matic Honda Beat yang ada di sekitar kandang.
Setelah beraksi, pelaku langsung kabur meninggalkan korbannya dalam keadaan terikat tali.
"Mendengar suara mobil pelaku pergi, para korban akhirnya saling membantu membuka ikatan tali. Mereka akhirnya lari melapor ke RT dan selanjutnya lapor ke polisi," ujarnya.
Mendapat laporan pada subuh, pihak kepolisian langsung ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sumijo mengatakan, pihaknya membentuk tim penyelidikan dan mendatangkan tim INAFIS dari polres beserta anjing pelacak.
"Berdasarkan informasi warga, akhirnya kami mendapatkan informasi bahwa ada sejumlah sapi yang disimpan di sebuah bangunan di daerah Cibatok, Cibungbulang. Kami memanggil korban untuk mencocokan sapi tersebut. Dan ternyata benar bahwa itu memang sapi yang dicuri. Kami interogasi penjaga bangunan itu. Dia ditugaskan untuk mengurus sapi tersebut," ungkapnya.
Dari penyelidikan itu, sambung Sumijo, tiga pelaku berinisial N (43) AS (38), dan DS (40) berhasil diidentifikasi.
Pelaku kemudian dikejar dan berhasil ditangkap di pinggir jalan, wilayah Cibatok, Kecamatan Cibungbulang.
Kepada polisi, ketiga pelaku mengaku perampokan tersebut atas perintah rekannya yang kini masih buron.
AS bertugas sebagai orang yang survei dan eksekutor. Ia juga yang membawa sapi tersebut.
"Dari pengembangan (interogasi) itu akhirnya terungkap delapan pelaku lainnya. Alasan mereka merampok karena ingin mendapatkan uang. Impitan ekonomi karena pengangguran," bebernya.
"Mereka berunding berbagi tugas untuk merampok. Untungnya nggak ada korban jiwa karena korban tidak melawan," sambungnya.
Atas perbuatannya, para pelaku terancam dengan Pasal 480 KUHP dan 365 KUHP. Kini, proses penyidikan terhadap pelaku lainnya masih terus dilakukan. Lima orang pelaku dalam pengejaran.
(TribunSolo.com/Tri Widodo).
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com
Sumber: Tribun Solo
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|