Breaking News:

Berita Kriminal

Gegara Teman Ngutang Pinjol Pakai Namanya, Wanita Ini Pusing Dikejar Debt Collector: Gak Bayar-bayar

Nasib Pilu wanita di Palembang, teman meminjam uang lewat pinjol pakai namanya, namun tak kunjung bayar. Kini dia dikejar-kejar debt collector.

Editor: Putri Asti
TribunStyle.com/kolase
Teman hutang pinjol atas namanya, wanita ini pilu dikejar-kejar debt collector 

TRIBUNSTYLE.COM - Bak air susu dibalas dengan air tuba, seorang wanita bernama Tri Sulastri asal Palembang berniat membantu temannya yang kesusahan.

Dia rela namanya dipakai untuk meminjam uang ke pinjaman online (pinjol).

Namun hingga saat ini, temannya tersebut justru menghilang bak ditelan bumi.

Hutang yang harusnya dibayar pun tak kunjung dilunasi.

Akibatnya, kini Tri Sulastri dikejar-kejar debt collector.

Ilustrasi - wanita dikejar-kejar debt collector gegara temannya pinjam uang di pinjol mengatasnamakan dirinya.
Ilustrasi - wanita dikejar-kejar debt collector gegara temannya pinjam uang di pinjol mengatasnamakan dirinya. (Surya/Eben Haezer)

Seperti apa kisahnya?

Tri Sulastri (24) nekat meminjamkan uang Rp 22,5 Juta ke temannya lewat pinjol.

Baca juga: Puyeng Dikejar Tagihan Pinjol, Pria Bengkalis Rampok Rumah Mewah, ART Dibunuh, Diseret ke Toilet!

Menurut pengakuan Tri Sulastri, aksi penipuan yang dilakukan terlapor, Putri Ardita yang masih sahabatnya itu, terjadi di tempat kerjanya di Jalan Pom IX Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan IB I Kota Palembang, tepatnya Toko Asus Exclusive Store Palembang, Sabtu, (12/8/2023), pukul 12.00 lalu.

Berawal saat terlapor, meminjamkan uang melalui Aplikasi Pinjol (Pinjaman Online) dengan mengatasnamakan dirinya sebesar Rp 22,5 Juta.

Kemudian, terlapor juga tujuannya Pinjam Uang melalui pinjol ini dengan alasan untuk biaya mengeluarkan orang tuanya dari penjara, kepada korban Tri Sulastri.

"Setelah berhasil meminjam uang, terlapor ini berjanji akan membayarkan ke aplikasi Pinjol kepadanya," ungkap Tri Sulastri, Sabtu, (9/9/2023), kepada petugas.

Lanjutnya, namun hingga kini (sampai hari ini-red), terlapor pun menghilang tanpa ada kabar.

Gegara teman tak kunjung bayar hutang pinjol, Tri Sulastri kini dikejar-kejar debt collector
Gegara teman tak kunjung bayar hutang pinjol, Tri Sulastri kini dikejar-kejar debt collector (ISTIMEWA)

Baca juga: Hidup Masih Numpang Mertua, Sekdes Pilu Malah Terlilit Pinjol, Imbas Gaji 5 Bulan Gak Cair: Bingung

Saat dihubungi, handphone terlapor pun sudah tidak aktif.

"Saya telepon nomor Hpnya sudah tidak aktif dan tidak ada kabar sampai sekarang," kata Tri Sulastri.

Hampir sebulan, Putri Ardita tak juga mengangsur pinjolnya.

Tri Sulastri pun dikejar-kejar Debt Collector.

Ia akhirnya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, untuk melaporkan kasus penipuan yang dilakukan oleh sahabatnya sendiri.

Kasus Lainnya - Puyeng Dikejar Tagihan Pinjol, Pria Bengkalis Rampok Rumah Mewah, ART Dibunuh, Diseret ke Toilet!

Seorang pria nekat merampok rumah mewah lantaran pusing terlilit hutang pinjaman online (pinjol).

Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah mewah milik warga bernama Awi di Jalan Rumbia, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Saat melancarkan aksinya, pelaku membunuh salah satu ART di rumah mewah tersebut.

Sementara satu ART lainnya berhasil kabur dan meminta pertolongan tetangga sekitar.

Seperti apa kejadian lengkapnya?

Ilustrasi pria rampok rumah mewah di Bengkalis, satu ART tewas dibunuh
Ilustrasi pria rampok rumah mewah di Bengkalis, satu ART tewas dibunuh (Tribun Jabar)

Seorang perampok membunuh Siti Rohana (34), seorang asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah mewah milik warga bernama Awi di Jalan Rumbia, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (8/9/2023).

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan, aksi perampokan tersebut dilakukan seorang pemuda berinisial MI (21).

Baca juga: KEPERGOK Warga Lagi Nyolong, Rampok di Bandung Malah Todongkan Pistol, 2 Pelaku Tak Jadi Curi Motor

"Pelaku perampokan telah berhasil kami tangkap. Saat ini, pelaku diamankan di Polres Bengkalis," kata Setyo kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat.

Awalnya, petugas Polsek Bengkalis mendapat informasi ada perampok yang masuk ke dalam rumah milik Awi pukul 08.06 WIB.

Di dalam rumah tersebut hanya ada dua orang ART, yakni Siti Rohana dan Emma Asfiyanti Nurmaleli (22).

Emma berhasil menyelamatkan diri dan meminta tolong kepada warga. Saat itu, pelaku diduga masih berada di dalam rumah.

Kapolres Bengkalis bersama tim taktis yang dibekali senjata api berupaya menangkap pelaku.

"Kami mengepung rumah korban karena informasinya pelaku masih ada di dalam rumah," kata Setyo.

Pelaku bersembunyi

Upaya penangkapan diawali dengan memberikan peringatan kepada pelaku agar menyerahkan diri. Namun, pelaku tak kunjung keluar.

Setyo dan anggotanya kemudian masuk ke dalam rumah untuk mencari pelaku.

"Pada saat masuk ke dalam rumah, kami menemukan korban (Siti Rohana) dalam kondisi meninggal dunia di kamar mandi dan ditutupi kain," kata Setyo.

Ilustrasi maling berhasil kabur saat rumah yang dirampoknya didatangi polisi
Ilustrasi maling berhasil kabur saat rumah yang dirampoknya didatangi polisi (Freepik)

Tim taktis kemudian menggeledah seluruh rumah, tapi pelaku tidak ditemukan.

Setelah itu, petugas membawa korban ke RSUD Bengkalis untuk diotopsi.

Petugas kemudian memeriksa rekaman kamera CCTV dan terekam pelaku masuk ke dalam rumah pada pagi hari.

Pelaku sembunyi di tempat genset lalu masuk ke dalam rumah.

Setelah mendengar suara air di kamar mandi, pelaku kemudian bersembunyi di balik pintu keluar.

"Pada saat korban keluar dari kamar mandi dan menuju pintu keluar rumah, tiba-tiba pelaku datang dan mengikat kaki dan tangan korban dengan kabelti. Korban diseret ke kamar mandi," sebut Setyo.

Rohana sempat melakukan perlawanan.

Namun, pelaku memukul Rohana dengan martil dan ditikam pakai pisau hingga korban tewas.

Pelaku sembunyi ke kamar mandi sambil menunggu saksi Emma masuk ke kamar Rohana.

Pada saat Emma hendak ke kamar Rohana, pelaku datang dan mengancam akan membunuh apabila melawan.

Baca juga: GELAGAT Aneh Sejoli di Konter HP, Pamer Ciuman Mesra, Ternyata Punya Niat Terselubung: Maling!

"Pelaku kemudian memasukan saksi Emma ke dalam kamar korban. Pelaku meminta saksi Emma untuk membantu memasukan mayat korban ke dalam kamar," kata Setyo.

Setelah itu, pelaku menyuruh Emma untuk bersembunyi di dalam lemari dan menanyakan di mana pisau.

Emma menjawab pisau ada di dapur.

Pada saat pelaku ke dapur, Emma melarikan diri ke warung kopi dan meminta tolong kepada warga.

Pelaku MI kemudian memutuskan kabur setelah tak melihat Emma di lemari.

"Berdasarkan keterangan saksi, ciri-ciri pelaku dengan tinggi sekitar 170 sentimeter, kulit putih, rambut ikal, kurus, memakai baju kaus warna hitam dan celana jeans dan tas abu-abu. Pada pukul 14.00 WIB, tim Satreskrim Polres Bengkalis berhasil menangkap pelaku di Jalan Senggoro, Kabupaten Bengkalis," kata Setyo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, motif pelaku merampok karena butuh uang untuk membayar utang.

"Berdasarkan keterangan tersangka dan pemeriksaan barang bukti berupa handphone pelaku, ditemukan banyak tagihan pinjol (pinjaman online) dan investasi kripto," ungkap Setyo.

Saat ini pelaku masih diperiksa di kantor polisi.

Diolah dari artikel TribunJateng.com dan TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
pinjoldebt collectorHutangPalembangberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved