Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGHFIRULLAH! Duit Rp 200 Juta Dirampok Sopir Sendiri, Bos Sembako Syok, Lemas Nangis di Kuburan

Bos sembako di Batam, Kepulauan Riau pilu duit Rp 200 juta dirampok karyawan sendiri. Korban nangis kejer di kuburan meratapi nasibnya.

Editor: Putri Asti
Freepik, Kompas.com
Bos sembako nangis kejer di kuburan usai dirampok karyawan sendiri 

TRIBUNSTYLE.COM - Nasib pilu harus dirasakan IT, pemilik toko sembako di Pasar Fanido Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.

Niatnya mau setor uang Rp 200 juta ke bank, tiba-tiba dia ditodong senjata tajam.

Yang membuatnya sedih, sosok perampok tersebut tak lain adalah karyawannya sendiri.

Tangisnya pun pecah, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang menjadi saksi kesedihan bos sembako tersebut.

Ilustrasi perampokan terhadap bos sembako di Batam
Ilustrasi perampokan terhadap bos sembako di Batam (Tribun Jabar)

Seperti apa kejadian lengkapnya?

Pemilik toko sembako di Pasar Fanido Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, berinisial IT menjadi korban perampokan pada Jumat (25/8/2023) sekitar 11.00 WIB.

Baca juga: Disekap Perampok Bersenjata, Karyawan Minimarket di Tangerang Jebol Tembok Untuk Selamatkan Diri

Perampokan yang terjadi di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang dilakukan oleh sopir IT yang berinisial PT.

Saat itu, korban hendak menyetorkan uang Rp 200 juta ke salah satu bank di Pasar Fanindo Batuaji.

Namun saat hendak turun ke bank, sopir langsung menondongkan pisau dan meminta agar pemilik toko tersebut tidak turun dari mobil tersebut.

Karena ketakutan, si pemilk toko mengikuti yang diperintahkan keryawannya hingga akhirnya mobil yang ditumpangi korban melaju menuju ke lokasi TPU Sei Temiang, Sekupang.

Di lokasi pemakaman, pelaku merampas uang korban sebanyak Rp 200 juta dan kemudian pergi melarikan diri ke arah Sei Harapan.

Ilustrasi korban hanya bisa menangis di kuburan usai uangnya dirampok karyawan sendiri.
Ilustrasi korban hanya bisa menangis di kuburan usai uangnya dirampok karyawan sendiri. (Istimewa)

“Korban nangis-nangis tadi disini, makanya saya dekati, dan ternyata korban perampokan,” kata Sri warga sekitar yang juga berprofesi sebagai penjual bunga kuburan kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).

Sri mengaku, korban tidak begitu lancar berbahasa Indonesia, sehingga dirinya hanya bisa menenangkan hingga akhirnya korban menelepon keluarganya.

“Semua barang korban dirampas pelaku, hanya ponsel yang tersisa, yang tidak berhasil dirampas pelaku,” ungkap Sri yang sempat berkomunikasi dengan korban hingga akhirnya korban dijemput keluarganya dan langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian.

Sementara itu, Kapolsek Batuaji AKP Sandi Pratama Putra yang dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Namun demikian Sandi mengaku belum mengtahui secara detail kronologis kejadiannya perampokan tersebut.

Baca juga: Kenal Cewek di Facebook, Pemuda Sunter Mau Diajak Ketemuan, Apes Malah Dikeroyok, Motor Dirampok!

“Kata korban, pelakunya adalah karyawannya sendiri, namun hingga saat ini kasusnya masih kami dalami,” ungkap Sandi.

Disinggung dengan pelaku, Sandi mengaku, saat ini masih dilakukan pengejaran berdasarkan ciri-ciri yang diberikan oleh korban.

“Pelaku kami duga masih berada di Batam, karena waktu kejadian dan rentang waktu kaburnya pelaku tidak terlalu lama,” pungkas Sandi.

Kasus Lainnya - Kenal Cewek di Facebook, Pemuda Sunter Mau Diajak Ketemuan, Apes Malah Dikeroyok, Motor Dirampok!

Nasib Apes seorang remaja di Sunter yang menjadi korban pengeroyokan dan perampokan.

Awalnya dia kenalan dengan seorang wanita melalui Facebook, kemudian mereka ketemuan.

Saat sampai di tempat, dia dihampiri dua pria tidak dikenal, salah satunya mengaku sebagai kekasih wanita itu.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Diajak Ketemuan Mantan Selingkuhan, Wanita Ini Malah Mau Laporkan ke Istri Sah: Aku Sudah Berubah

Ilustrasi pengeroyokan
Ilustrasi pengeroyokan (IST)

Seorang remaja berinisial DRS (15) dikeroyok sekelompok pria di RPTRA Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/8/2023).

Padahal, DRS tidak mengetahui siapa mereka. Saat itu, dia hanya ingin bertemu dengan seorang perempuan yang baru saja ia kenal melalui Facebook dengan nama Ndah Bogell.

Orangtua DRS, Supriyadi (49) menceritakan nasib nahas yang menimpa anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Kenalan melalui Facebook

DRS merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia baru saja tiba di Ibu Kota pada November 2022 setelah tidak melanjutkan pendidikan di pondok pesantren di Wonosobo.

Kemudian, dia berkenalan dengan seorang perempuan melalui Facebook dengan nama akun Ndah Bogell.

Namun, perkenalannya dengan Ndah membuat DRS ditegur oleh seorang pria yang mengaku sebagai kekasih perempuan itu.

"Enggak lama kemudian, ada seorang laki-laki nge-chat. Si cowok itu begini, 'apa lu? Gue cowoknya'," ungkap Supriyadi saat ditemui Kompas.com di kediamannya, RW 11, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/8/2023).

Supriyadi mengetahui hal ini karena DRS yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas tiga itu bermain Facebook melalui ponsel Supriyadi.

DRS pun mengurungkan niat untuk mengenal lebih jauh sosok Ndah. Ia pun menghapus seluruh pesan Facebook darinya.

Diajak bertemu

Kemudian, Ndah kembali menghubungi DRS. Ia meminta maaf atas sikap kekasihnya yang menggertak DRS.

Ndah lalu mengajak korban bertemu di RPTRA Sunter Muara dengan alasan ingin bercerita.

DRS sempat enggan bertemu. Ia khawatir kekasih Ndah akan murka. Namun, Ndah memastikan semua akan baik-baik saja.

"Enggak (marah cowok aku), cowok aku sudah enggak pegang Facebook. Aku baru ganti password," imbuh Ndah dalam percakapan Facebook kepada DRS seperti ditunjukkan Supriyadi.

Namun, Ndah memperingati DRS agar datang seorang diri.

Korban pun setuju dan bergegas menjemput Ndah di lokasi yang sudah mereka sepakati.

Dikeroyok dan motor dibawa kabur

Di tempat kejadian perkara (TKP), korban bertemu dengan tiga perempuan yang salah satunya Ndah.

"Di situ Ndah bilang, 'ya sudah, kamu ngobrol sama teman aku', gitu. Kata Ndah disuruh ngobrol sama temannya, yang mengaku cowoknya itu," ucap Supriyadi.

DRS yang tidak mengetahui apa-apa langsung kaget karena dihampiri dua pria tidak dikenal, salah satunya mengaku sebagai kekasih Ndah.

"Ya dia mengakunya, 'saya cowoknya, kenapa kenalan sama cewek aku?', gitu. Terus datang lagi tiga (pria)," kata Supriyadi.

Baca juga: Diajak Mantan Ketemuan Ternyata Jebakan, Gadis Dijadikan Pemuas Nafsu 2 Pemuda, Begini Kronologinya

DRS kemudian dikeroyok. Motor DRS juga dibawa kabur.

Akibatnya, DRS menderita luka lebam pada wajahnya.

Supriyadi mengatakan, anaknya mendapatkan pukulan, tendangan, sundutan rokok, dan dihantam batu.

"Ada yang tendang, ada yang pukul, ada yang menyundut pakai rokok, ada yang pakai batu. Ada kali batunya sebesar ini buat pukul kepala," kata Supriyadi.

Kemudian Supriyadi merinci luka mana saja yang diderita DRS akibat pengeroyokan tersebut.

"Enggak sampai copot sih giginya anak saya, cuma patah. Sudah ongklek semua giginya. Dia disundut rokok dekat kelopak mata sebelah kiri, lebam, matanya yang di dalam ada luka merah," ucap Supriyadi.

Diolah dari artikel di KOMPAS.com dan KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait berita kriminal

Sumber: Kompas.com
Tags:
perampokanbos sembakoBatamKepulauan Riauberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved