Breaking News:

Berita Kriminal

BEJATNYA Oknum Guru Honorer di Riau, Cabuli 2 Siswi SMA di Ruangan BK, Trauma Ancaman Video Syur

Cabuli 2 siswi, seorang guru honorer ditangkap polisi di Rokan Hulu, Riau, dilakukan di ruangan BK sekolahan.

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Cabuli 2 siswi, seorang guru honorer ditangkap polisi di Rokan Hulu, Riau. 

TRIBUNSTYLE.COM - Biadab dan bejatnya seorang oknum guru honorer di Rokan Hulu, Riau.

Kelakuannya mengakibatkan 2 siswi SMA megalami trauma.

Trauma tersebut berawal dari aksi pencabulannya di ruangan BK sekolahan.

Belum lagi ia mengancam dengan menyebarkan video syur mereka.

Adapun dari beberapa keterangan, kedua korban ini menjadi korban kasus pencabulan dimana pelaku melakukannya di dalam ruang BK.

AG, oknum guru honor diamankan Unit PPA Satreskrim Polres Rokan Hulu pada Rabu (1/8) lalu setelah diketahui melakukan perbuatan cabul kepada sejumlah siswanya.
AG, oknum guru honor diamankan Unit PPA Satreskrim Polres Rokan Hulu pada Rabu (1/8) lalu setelah diketahui melakukan perbuatan cabul kepada sejumlah siswanya. (ISTIMEWA)

Kini pelaku pun sudah ditangkap dan masih dalam pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

AG (45), seorang pria berprofesi sebagai guru honorer di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, ditangkap polisi atas kasus pencabulan.

Kasatreskrim Polres Rohul, AKP Raja Kosmos Parmulais mengatakan, pelaku mencabuli dua siswinya berinisial NSS (19) dan NS (17).

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Oknum LSM 2 Kali Cabuli Gadis Difabel di Lampung, Baru Kenal 2 Hari, Rayu Pakai Durian

"Pelaku AG merupakan guru honorer Bimbingan dan Konseling (BK) di salah satu SMA di Rokan Hulu."

"Pelaku melakukan pencabulan terhadap dua siswinya."

"Korban berinisial NSS mengalami kekerasan seksual dan korban NS mengalami pelecehan seksual anak di bawah umur," ungkap AKP Kosmos seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Dia menjelaskan, aksi pencabulan itu dilakukan AG di ruang BK.

Ilustrasi video syur beredar di media sosial.
Ilustrasi video syur beredar di media sosial. (Saostar)

Kasus terhadap NSS terjadi pada 20 Juli 2023.

Sedangkan terhadap NS 24 Februari 2023.

Kasus ini berawal dari orangtua korban atau pelapor mendapat telepon dari Kepala Desa yang menyampaikan anak pelapor ada masalah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved