Breaking News:

Berita Kriminal

Ibu Bripda Ignatius Kuak Gelagat Sang Putra Sebelum Tewas, Sang Ayah: Sulit Diterima Akal Sehat!

Gelagat Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sebelum tewas ditembak senior diungkap Ibu, sang ayah minta keadilan.

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Gelagat Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sebelum tewas ditembak senior diungkap orangtua. 

Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa korban sempat video call dengan ibunya sebelum kejadian.

"Pada hari Sabtu malam minggu jam 9 (korban) masih VC dengan ibunya sampai jam 10-an malam.Saat itu sedang tidak bertugas (tidak piket) menurut informasi. Setelah besok minggu pagi sekitar jam 10.30 Wib mendapatkan telepon dari Mabes supaya ortu berangkat ke Jakarta. Jam 12 siang mereka berangkat ke Pontianak dari Melawi. Tiket dan akomodasi sudah disediakan oleh Mabes. Awalnya diberitahu supaya ke Jakarta kalau anaknya masuk ICU," tulis akun kamidayakkalbar dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis (27/7/2023).

Selain ibu, ayah Bripda Ignatius, Y.Pandi juga mengurai kesaksian.

Bahwa pasca-kejadian, Y.Pandi langsung ditelepon oleh pihak Mabes Polri.

Kala itu, Y.Pandi diminta pihak Mabes Polri untuk buru-buru ke Jakarta. Namun saat itu pihak Mabes menyebut Bripda Ignatius sakit keras, bukannya tewas ditembak.

"Saya mendapat telepon dari Mabes Polri, mereka mengatakan anak saya ini sakit keras, kalau bisa bapak dan ibu segera turun ke Jakarta, itu hari Minggu tanggal 23 Juli, jam 11.30 Wib," kata Y.Pandi dikutip dari tayangan Metro TV Kamis pagi.

Diminta segera ke Jakarta, pria yang memiliki jabatan sebagai Sekretaris Inspektorat Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat itu pun tak lantas percaya.

Sebab sebelumnya, Y.Pandi pernah tertipu oleh telepon iseng.

"Setelah itu kami tidak percaya karena saya juga pernah tertipu oleh telepon yang gelap yang mengancam, bilang saya kecelakaan, makanya kami enggak percaya," imbuh Y.Pandi.

Namun tak berselang lama, pihak dari Polda Kalimantan Barat turut meneleponnya dan meminta Y.Pandi agar segera ke Jakarta.

Seluruh biaya akodomasi dan tiket perjalanan orangtua Bripda Ignatius Dwi pun ditanggung Polda Kalbar.

Setelah tiba di Jakarta, Y.Pandi tersentak dengan fakta yang ia temukan.

Bahwa putra kesayangannya itu tewas dengan luka jahitan yang ternyata bekas penembakan di leher dekat telinga.

Y.Pandi pun syok saat mendengar penjelasan Mabes bahwa Bripda Ignatius meninggal karena tak sengaja ditembak seniornya.

"Menurut kami sulit untuk diterima secara akal sehat manusia sebagaimana mungkin ada senjata api yang tiba-tiba meletus dan tepat sekali mengena ke bagian leher anak kami. Kami tetap ingin agar ada keterbukaan, ada kejujuran dan sikap profesional dari pihak Mabes Polri," pungkas Y.Pandi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
berita kriminalIgnatiusDwi Frisco SirageCikeas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved