Berita Kriminal
DEPRESI Dibully Miskin, Santri di Tasikmalaya Nyaris Akhiri Hidup, Kini Malah 'Diusir' dari Ponpes
Santri di Tasikmalaya, diduga menjadi korban bullying di Pondok Pesantren. Depresi diejek miskin hingga nyaris akhiri hidup.
Editor: Putri Asti
“Kepribadian anak saya masih anak kecil, karena melihat keseharianya saja belum ada rasa malu. Jualan layang-layang juga jalan kaki, tidak malu," jelasnya.
A juga menganggap bahwa anaknya itu sempat mengalami trauma sampai merasa takut untuk pulang ke rumah orang tuanya.
Baca juga: PILU Siswa SD Kelas 2 di Medan Dibully Kakak Kelas Sampai Tewas, 9 Saksi Diperiksa, Sempat Mengadu
“Waktu itu sempat trauma, mungkin ada tekanan. Bahkan (dia) malu (untuk) pulang ke rumah, (karena) takut sama orang tua,” jelas A.
“Bahkan, ada rencana mau mengakhiri hidup. Itu menunjukkan bahwa anak saya trauma. Namun sekarang, alhamdulillah sudah normal seperti biasa, karena dikuatkan oleh kita sebagai orang tuanya,” lanjutnya.
Diketahui, saat ini anak berusia 15 tahun tersebut sudah dikeluarkan dari pesantren yang bersangkutan, meskipun dilakukan secara halus.
“Secara tidak langsung. Memang bahasanya dikeluarkan (dari pondok pesantren tersebut), tapi secara halus. Gini katanya, bahwa pendidikan itu lebih baik sama orang tuanya,” lengkap A meniru ucapan ucapan pihak pondok pesantren.
Baca juga: DULU SMP Dibully, Remaja di Muara Emim Balas Dendam saat SMA, Sadis Bunuh Teman, Hantam Pakai Batu
Ia menilai bahwa hal tersebut menunjukan jika pihak pesantren mengeluarkan anaknya.
“Bahkan, pihak sekolah tidak memanggil saya sebagai ayahnya (jika memang benar bermasalah),” jelasnya.
“Rencana anak saya mau masuk ke sekolah yang lain, dibantu teman-teman dari Ikatan Mahaiswa Muhamdiyah (IMM).
Alhamdulillah, banyak orang baik yang peduli. Itu menunjukan kalau anak saya baik. Saya bilang ke anak, '(Ayah) percaya sama kamu, Nak, karena kamu mendapatkan kebaikan setelah dikeluarakan dari sekolah. Itu menunjukan bahwa kamu benar, tidak salah'" pungkas A.
Kasus Lainnya - Dulu SMP Dibully, Remaja di Muara Emim Balas Dendam saat SMA
Akibat dendam lama belum kelar, seorang remaja berinisial RA (17), nekat menghabisi nyawa temannya di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).
RA menaruh dendam kepada korban, sebab tiga tahun lalu saat masih duduk di bangku SMP, ia pernah dikeroyok korban bersama teman-temannya.
Kini setelah dendamnya terlampiaskan, RA jsutru mengaku menyesal telah membunuh korban.
Seperti apa kronologi lengkapnya?

Sumber: Tribun Jabar
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|