Berita Kriminal
DEPRESI Dibully Miskin, Santri di Tasikmalaya Nyaris Akhiri Hidup, Kini Malah 'Diusir' dari Ponpes
Santri di Tasikmalaya, diduga menjadi korban bullying di Pondok Pesantren. Depresi diejek miskin hingga nyaris akhiri hidup.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang santri berusia 15 tahun warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga menjadi korban bullying di Pondok Pesantren.
Santri tersebut menderita diejek miskin hingga mendapatkan perlakuan tak pantas.
Seperti pakaian miliknya yang berada di lemari pondok disirami kuah mie oleh teman-temannya hingga dituduh melakukan pelecehan seksual.
Lantaran depresi dibully, santri tersebut nyaris mengakhiri hidupnya.
Namun alih-alih menolong muridnya, pihak ponpes justru mengeluarkan secara halus santri korban bullying itu.

Seperti apa kisah lengkapnya?
Seorang anak berusia 15 tahun asal Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami bullying atau perundungan oleh teman-temannya di salah satu sekolah pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca juga: SAKIT HATI Sering Di-Bully, Pria di Surabaya Balas Dendam Curi Motor Teman Satu Kos
Ia kerap kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, mulai dari diejek sebagai orang miskin, hingga pakaian miliknya yang berada di lemari pondok disirami kuah mie.
Tak sampai di situ, ia juga bahkan dituduh hendak melakukan tindak pelecehan terhadap santriwati di sekolah pondok pesantren tersebut.
“Kan biasa ngebangunin malam, keliling, pas anak saya yang bangunin, tiba-tiba santriwati yang di dalam kobong menangis.
Santriwati itu mengaku mau dilecehkan, padahal anak saya tidak masuk ke kobong santriwati,” jelas ayah korban perundungan yang berinisial A kepada TribunPriangan.com pada Kamis (6/7/2023) di kediamannya.
A menilai bahwa anaknya yang baru berusia 15 tahun itu tidak mungkin melakukan hal tersebut, lantaran faktor kejiwaannya yang tidak mendukung.

"Sesudah kejadian itu, sempat ada pemukulan, bahkan baju anak saya juga robek-robek karena dipukuli sama santri lain.
Padahal anak saya dari faktor kejiwannya juga tidak mungkin (melakukan) hal-hal (semacam) pelecehan seksual,” lengkapnya.
Sedang kesehariannya, tambah A, anaknya yang baru berusia 15 tahun itu dinilai belum memiliki rasa malu.
Sumber: Tribun Jabar
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|