Pasutri Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat, Nangis Pilu Antar Orang Tua 1 Liang Lahat
Muhammad Alfiansyah bocah 11 tahun nangis saat tahu orangtuanya meninggal dalam kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya, kini jadi yatim piatu.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Beberapa titik api tampak di tribun penonton.
Dua unit mobil polisi, salah satunya dari divisi K9 dibakar oleh massa. Nampak juga mobil lain rusak para dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Baca juga: FAKTA-fakta Terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: 127 Korban Meninggal, hingga Liga 1 Dihentikan
Laporan jurnalis KOMPAS TV (grup TribunStyle.com) Muhammad Tiawan, untuk mencegah massa suporter masuk ke lapangan petugas menembakkan gas air mata dan membuat banyak aremania yang pingsan.
Dalam pertandingan yang sangat sengit, Arema FC kebobolan 0-2 lewat gol Silvio Junior menit 8 dan gol Leo Lelis menit 33.
Singo Edan baru bisa membalas ketertinggalan lewat gol yang dicetak Abel Camara menit 42 dan tendangan penalti Abel Camara menit 47.
Di babak kedua, Bajul Ijo kembali mencetak gol dan itu menjadi gol kemenangan Bajul Ijo setelah 23 tahun tak pernah menang di kandang Singo Edan.
Gol kemenangan 2-3 Persebaya dicetak Menit 51 oleh Sho Yamamoto.
(Kompas.com/Nugraha)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul: Pasutri Aremania Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat Usai Ditolong Polisi