Pasutri Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat, Nangis Pilu Antar Orang Tua 1 Liang Lahat
Muhammad Alfiansyah bocah 11 tahun nangis saat tahu orangtuanya meninggal dalam kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya, kini jadi yatim piatu.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Rencananya, dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) satu liang lahat," kata Doni saat diwawancarai di rumah duka pada Minggu, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com.
Doni memperkirakan, kedua korban meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar dan menghirup gas air mata.

Cerita juga disampaikan Doni yang mengungkap detik-detik Alfiansyah, sang anak sematawayang kehilangan orang tuanya karena terjatuh.
Ternyata, saudara Doni terjatuh dari tribun hingga mengalami sesak napas karena menghirup udara gas air mata.
Pada akhirnya, Doni mendapati saudaranya sudah dalam keadaan wajah membiru dan sang anak yang meminta bantuan polisi.
Diceritakan Doni, Alfiansyah sempat menjerit dan meminta bantuan polisi untuk menolong.
Ternyata hanya M Alfiansyah saja yang mendapat kesempatan diselamatkan.
Anak korban dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi.
"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun.
Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," katanya.
Dia mengatakan, almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan.
Sedangkan, almarhum Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.
Cerita M Alfiansyah semakin memilukan setelah diketahui bakal merayakan ulang tahunnya beberapa bulan mendatang, sayangnya kedua orang tua sudah meninggal dunia terlebih dulu.
Doni mengungkapkan, anak almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang.
"Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," katanya.