Tokoh Viral Hari Ini
Profil Siti Fadilah Supari, Mantan Menteri Kesehatan Kontroversial yang Berani Menentang WHO
Inilah profil Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan di era SBY yang kerap menjadi sorotan karena kontroversinya.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Ika Putri Bramasti
Ia mengambil kursus Kardiologi Molekuler di Heart House Washington DC, Maryland, Amerika Serikat pada 1993 dan kursus Epidemiologi di Fakultas Universitas Indonesia pada 1997.
Pada 1998, Siti Fadilah kursus Preventive Cardiology di Goteborg, Swedia dan peneliti di Bowman Grey Comparative Medicine di Universitas Wake Forest, Amerika Serikat.

Perjalanan karier
Siti Fadilah Supari merupakan seorang dokter ahli jantung.
Ia telah menjabat sebagai ahli jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun.
Siti Fadilah juga sempat menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
Ia kemudian menjadi dosen tamu di berbagai kampus kenamaan Tanah Air, termasuk di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, di Pasca Sarjana Jurusan Epidemiologi Universitas Indonesia.
Siti Fadilah pun menjadi pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan staf pengajar kardiologi di Universitas Indonesia.
Kiprahnya di dunia kesehatan membuat Siti Fadilah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada 20 Oktober 2004.
Kala itu, ia mengaku terkejut menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan SBY.
Serah terima jabatan Menkes dari Achmad Sujudi ke Siti Fadilah dilakukan di Jakarta pada 21 Oktober 2004.
Selama menjabat sebagai Menkes, Siti Fadilah telah menangani berbagai kasus terkait kesehatan.
Satu di antaranya adalah kasus penularan flu burung dari unggas ke manusia yang terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia pada 2005.
Selaku Menkes, ketika itu Siti Fadilah mengkritik upaya badan kesehatan dunia (WHO) yang menurutnya terlalu membesar-besarkan kasus flu burung.
Menkes mempertanyakan, kenapa hanya flu burung yang menjadi isu dunia padahal masih banyak jenis penyakit lain di antaranya Tuberculosis (TBC) yang menelan korban ratusan orang tiap hari di seluruh dunia tetapi tidak mendapat perhatian WHO.