Gunung Merapi Masih Status Siaga, BPBD Klaten Imbau Pengungsi Tetap di TES Antisipasi Erupsi Susulan
BPBD Klaten imbau untuk para pengungsi untuk tetap berada di Tempat Evakuasi Sementara untuk mengantisipasi adanya erupsi susulan Gunung Merapi
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
Terutama pada penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III.
Untuk pelaku wisata juga direkomendasikan untuk tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi dilaporkan telah meluapkan awan panas ke duara sebanyak 14 kali.
Beberapa desa di Boyolali terkena dampaknya.
Tak sedikit yang terkena hujan abu dari erupsi Gunung Merapi.
Selain itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ungkap status terkini gunung tersebut.
Dilansir oleh Kompas.com, Gunung Merapi sudah mengeluarkan 14 kali awan panas guguran, Rabu (27/1/2021).
Awan panas tersebut menyembur mulai pukul 06.00 WIB.
Aktivitas tersebut rupanya berlangsung hingga pukul 10.00 WIB.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan, meski gunung kerap menyemburkan awan panas, kejadian ini masih dianggap dalam batas normal.
Materi yang keluar dari gunung tersebut juga menimbulkan dampak hujan abu di beberapa daerah di Boyolali.
"Dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali Kota," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," lanjutnya.
Dari 14 awan panas guguran itu, jarak luncur terjauh terlihat pada pukul 08.22 WIB yakni 1,5 kilometer.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada level III (Siaga).