Breaking News:

Bioskop Sudah Buka Tapi Minat Masyarakat Kurang, Ketua GPBSI Ungkap Penyebabnya, Singgung Film

Bioskop di sejumlah kota di Indonesia telah buka, tapi minat masyarakat kurang, Ketua GPBSI ungkapkan penyebabnya, singgung film.

XXI
Bioskop disemprot cairan disinfektan 

TRIBUNSTYLE.COM - Bioskop di sejumlah kota di Indonesia telah beroperasi kembali selama dua pekan.

Namun, adanya peraturan 25 persen penonton yang bisa datang dari kuota total.

Hal ini tentu saja menyebabkan penurunan jumlah penonton dibanding sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Sayangnya, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syarifuddin tidak mengungkap secara gamblang berapa persen penurunan jumlah penonton itu.

Meski begitu, Djonny mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.

Pengunjung menyaksikan film yang di putar di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020). CGV Indonesia kembali mengoperasikan bioskopnya di Jakarta mulai Rabu (21/10/2020) hari ini dengan menampung kapasitas di dalam bioskop maksimal 25 persen.
Pengunjung menyaksikan film yang di putar di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020). CGV Indonesia kembali mengoperasikan bioskopnya di Jakarta mulai Rabu (21/10/2020) hari ini dengan menampung kapasitas di dalam bioskop maksimal 25 persen. ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUN)

Salah satunya karena kurang menariknya film yang saat ini ditayangkan di bioskop.

Pasalnya, film-film yang ditayangkan di bioskop rata-rata rilisan sebelum pandemi Covid-19.

"Filmnya juga belum keluar yang bagus-bagus. Itu berpengaruh, kan orang nonton mau yang bagus, yang up to date (filmnya)," ujar Djonny Syafrudin saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Ia juga berasumsi bahwa penonton tengah menunggu film terbaru.

"Mungkin tunggu film baguslah. Toh memang daya beli bisa jadi penyebab, daya tariknya kurang, apasih yang mau ditonton, mungkin ke situ larinya," kata Djonny lagi.

Selain itu, Djonny juga mengatakan berkurangnya minat masyarakat ke bioskop juga disebabkan tak seimbangnya pendapatan dengan jumlah pengeluaran.

"Daya beli merosot, artinya keperluan makin banyak. Kondisi ekonomi masyarakat pun belum kondusif," kata Djonny.

Ilustrasi bioskop
Ilustrasi bioskop (Freepik)

Ketua GPBSI juga menyoroti tentang keamanan.

Ia menyebut keamanan yang belum terjamin juga bisa menjadi penyebab kurangnya daya tarik masyarakan ke bioskop.

Terlebih saat pandemi Covid-19.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1 dari 3
Tags:
GPBSIIndonesiaBioskopJakartaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved