Viral Hari Ini
Patungnya Kini Dirusak, Sejarah Brutalnya Perbudakan & Kolonialisme Raja Belgia Leopold II di Kongo
Patungnya kini dirusak imbas demo yang ramai terjadi, gambaran brutalnya genosida, perbudakan, dan kolonialisme oleh Raja Belgia Leopold II di Kongo.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Delta Lidina Putri
Penjarahan sumber daya itu juga meliputi gading, tembaga, dan berlian.
Bahkan, Leopold disebutkan mengimpor beberapa orang lokal.
Mereka akan dibawa ke negeri coklat, di mana mereka bakal dipamerkan di "kebun binatang manusia" yang berada di Belgia.
Sejarawan AS, Adam Hochschild, mengklaim dalam bukunya, King Leopold's Ghost, sebanyak 10 juta rakyat tewas karena kebrutalannya.
Eksploitasi tersebut memang membuat Brussels kaya raya.
Namun di sisi lain memunculkan isu hak asasi manusia terbesar pada masanya.

Reaksi pemerintahan Belgia
Dalam keterangan pemerintah kota, patung itu akan diturunkan untuk direstorasi karena dirusak lapor NYTimes pada (9/6/2020).
Namun, kemungkinan tak akan dipasang di tempat yang sama kembali.
Sejumlah patung raja yang memerintah Belgia antara 1865 sampai 1909 itu adalah bagian dari gerakan anti-rasisme yang masuk ke Eropa.
Juru bicara wali kota, Bart de Wever, mengatakan patung tersebut menjadi target vandalisme serius pekan lalu, dan harus direstorasi oleh pakar.
Dia menerangkan, patung itu tidak akan ditempatkan lagi ke asalnya dikarenakan rencana renovasi yang bakal digelar 2023 mendatang.
"Kemungkinan patung itu akan menjadi koleksi museum," jelas De Wever sebagaimana diberitakan Daily Mail pada Selasa (9/6/2020).
Pernyataan itu dibenarkan juru bicara Museum Middelheim.
Mereka berujar akan merestorasi patung tersebut sebelum memutuskan apa yang akan mereka lakukan.
(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo // Tribunstyle/Dhimas Yanuar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalankan Aturan Kolonial Brutal di Kongo, Patung Raja Belgia Leopold II Dirusak"
Demo George Floyd di Inggris, Patung Edward Colston Diceburkan ke Sungai, Punya Sejarah Kelam Ini