Kasus Mutilasi
Update Baru Kasus Mutilasi Sugeng di Malang, Kronologi, Motif, Identitas Korban hingga Hasil Otopsi
Inilah deretan temuan dan update terbaru kasus mutilasi yang dilakukan Sugeng Angga Santoso (29) di Pasar Besar Kota Malang.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Perlakuan Sugeng membuat korban pingsan.
Pada saat korban dalam keadaan pingsan, Sugeng kemudian mentato kedua telapak kaki korban menggunakan jarum sepatu.
Hal itu menunjukkan bahwa korban masih dalam keadaan hidup saat Sugeng membuat tato pada kakinya.
"Tersangka mentato telapak kaki korban dengan menggunakan jarum sepatu. Dan korban dalam keadaan hidup. Berbeda dari keterangan sebelumnya yang mentato korban dalam keadaan meninggal dunia," terang Asfuri pada Senin (20/5/2019), dikutip dari SuryaMalang.
Tersangka kemudian kembali lagi keesokan harinya, yakni tanggal 8 Mei 2019 pukul 01.30 WIB dini hari.
Di saat itulah, Sugeng memenggal leher korban.
Sugeng kemudian menyembunyikan tubuh korban ke dalam toilet.
Namun karena toiletnya sempit, Sugeng kemudian memotong tangan dan kaki korban.
Tubuh korban ditaruh di dalam toilet dengan dimasukkan ke dalam karung.
Sementara tangan kaki dan kepala korban dibawa ke bagian bawah anak tangga yang akan menuju ke Matahari.
2. Motif Pembunuhan
• Psikiater Sebut Sugeng Pelaku Mutilasi di Malang Tak Mengalami Gangguan Jiwa, Bisa Dijerat Pasal Ini
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengungkapkan motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Sugeng yakni karena nafsu Sugeng untuk berhubungan intim yang tak bisa tersalurkan pada korban.
"Motifnya ini korban tidak bisa memenuhi nafsu Sugeng untuk diajak berhubungan intim, karena keluar darah dari kemaluan korban," ucapnya, seperti yang dikutip TribunStyle.com dari SuryaMalang, Senin (20/5/2019).
3. Hasil Otopsi
• Kisah Percintaan Sugeng, Pelaku Mutilasi di Malang, Punya 3 Istri Sampai Asmara dengan Adik Sendiri
Berdasarkan hasil otopsi dari Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang menyebut tersangka telah melakukan aksi sadis ke organ intim korban.