5 Cerita Pilu Uya Kuya saat Rumahnya Dijarah, Trauma Dikepung, Hilangnya Rasa Percaya Pada Orang

Ringkasan Berita:

• Uya Kuya menceritakan kejadian pilu saat rumahnya dijarah massa. Ia merasa bersyukur diselamatkan Jusuf Hamka keluar dari situasi genting tersebut.
• Di tengah kepanikan dan ketidakpastian, sosok pengusaha Jusuf Hamka ternyata menjadi figur penting yang membantu Uya Kuya keluar dari situasi genting tersebut.
• Uya Kuya masih mengingat dengan jelas suasana mencekam ketika apartemennya dikepung massa.

TRIBUNSTYLE.COM - Rumah mewah Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat menjadi sasaran amuk massa pada Agustus 2025.

Kejadian itu berlangsung di tengah panasnya situasi politik dan aksi demonstrasi besar-besaran di sekitar gedung DPR.

Akibat peristiwa tersebut, rumah Uya Kuya mengalami kerusakan parah.

Sejumlah barang berharga pun dijarah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, membuat Uya Kuya dan keluarganya terpaksa mengungsi demi keselamatan.

Uya Kuya menceritakan bahwa ia sempat membawa keluarganya mengungsi ke sebuah apartemen.

Namun ketenangan mereka tidak bertahan lama karena lokasi persembunyian itu akhirnya diketahui warga sekitar.

Di tengah kepanikan dan ketidakpastian, sosok pengusaha Jusuf Hamka ternyata menjadi figur penting yang membantu Uya Kuya keluar dari situasi genting tersebut.

Berikut 5 cerita pilu Uya Kuya saat rumahnya dijarah, trauma dikepung, bersyukur diselamatkan Jusuf Hamka.

1. Trauma saat dikepung massa di apartemen

Baca juga: Aksi Heroik Uya Kuya Diselamatkan Jusuf Hamka Kala Terjadi Penjarahan, Rela Nyetir Mobil Sendiri

Uya Kuya masih mengingat dengan jelas suasana mencekam ketika apartemennya dikepung massa. 

Ia dan keluarga hampir menjadi sasaran amuk warga yang berteriak memanggil namanya dari bawah gedung.

"Jadi yang paling trauma pasar di apartemen sih. Orang-orang di bawah teriak-teriak Uya Kuya Uya Kuya," ungkapnya.

"Ada orang teriak-teriak dan segala macam dan apa ya? Gua tuh nyelamatin kucing-kucing gua di situ ada kan ada kucing-kucing di apartemen juga ada waktu itu. Dan pada saat itu gua bingung mesti gimana gitu kan. Iya. Tapi akhirnya ya gua udah pasrah aja," sambungnya.

2. Rasa percaya yang hilang setelah penjarahan

Setelah rumah dijarah dan dirinya dikepung massa, Uya Kuya mengaku sulit mempercayai siapa pun.

Rasa trauma dan ketakutan membuatnya jauh lebih waspada terhadap orang-orang di sekitarnya.

"Gue nggak percaya sama siapa-siapa di sana itu," ujar Uya Kuya.

3. Dihubungi Jusuf Hamka di tengah kepanikan