Breaking News:

berita viral

Insiden ‘Gancet’ Saat Mendaki: Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Sepasang Pendaki

Insiden ‘gancet’ yang menimpa sepasang pendaki terungkap melalui hasil autopsi, yang menjelaskan secara rinci penyebab kematian keduanya

Editor: Tim TribunStyle
Tribun Jateng
Insiden ‘gancet’ yang menimpa sepasang pendaki terungkap melalui hasil autopsi, yang menjelaskan secara rinci penyebab kematian keduanya 

Karena posisi alat kelamin pria masih berada di dalam, kondisi tersebut menyebabkan keduanya “terkunci” dan tak bisa dilepaskan bahkan setelah meninggal.

“Itu pembuluh darah di area vaginanya pecah. Karena posisi pria di bawah, arus kram itu kayak nyamber kesetrum ke tubuh laki-lakinya juga,” jelas Hilya.

Isyarat Kelelahan dan Permintaan untuk Turun

Sebelum insiden memilukan itu terjadi, Hilya sempat bertemu pasangan muda tersebut di jalur pendakian menuju Pos 4.

Dia mengenang bahwa pendaki wanita tampak sangat lelah dan beberapa kali menangis, meminta turun dari gunung.

“Tetehnya kayak capek banget. Aku tanya ke cowoknya, dia bilang ‘kecapean saja’."

"Tapi enggak lama ceweknya nangis, ‘aku mau turun’. Tapi cowoknya tetap maksa, katanya bisa pelan-pelan,” tutur Hilya.

Menurut pengakuannya, pasangan muda itu masih berusia belasan tahun.

“Ceweknya lahir 2001, cowoknya 2000,” ucapnya.

Ada Tanda Aneh di Pos 4

Insiden ‘gancet’ yang menimpa sepasang pendaki terungkap melalui hasil autopsi, yang menjelaskan secara rinci penyebab kematian keduanya
Insiden ‘gancet’ yang menimpa sepasang pendaki terungkap melalui hasil autopsi, yang menjelaskan secara rinci penyebab kematian keduanya (Tribun Jateng)

Sesampainya di Pos 4, kondisi pendaki wanita makin menurun. Dia bahkan disebut sempat bertingkah aneh hingga pingsan.

“Dia ketawa melengking, kayak bukan suaranya sendiri."

"Kami kira kesurupan, tapi aku masih berpikir positif, mungkin cuma kecapean,” kata Hilya.

Setelah dibantu menenangkan korban, rombongan Hilya melanjutkan perjalanan menuju area camp di puncak, meninggalkan pasangan itu yang tampak masih kelelahan.

Setiba di area camp, pasangan tersebut kembali bergabung dan mendirikan tenda di dekat rombongan Hilya.

Sekira pukul 23.00, suasana hening mendadak terganggu oleh suara samar seperti desahan dari arah tenda pasangan itu.

“Temen gue bilang, ‘Eh lu denger suara enggak?’ Gue iya, tapi enggak mau ngomong."

Halaman 2/4
Tags:
gancetPasangan PendakiHilya
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved