Breaking News:

Berita Viral

Modus Love Scam Mencuri Kepercayaan, Usia 25 Tahun ke Atas Jadi Sasaran Baru

Modus love scam makin marak dan menarget usia 25 tahun ke atas, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada di dunia maya.

Editor: Tim TribunStyle
Freepik.com
Modus love scam makin marak dan menarget usia 25 tahun ke atas, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada di dunia maya. 

Helinsa menyebut salah satu modus yang kerap digunakan dikenal dengan istilah “Lisboa dan Makau”, di mana pelaku yang mengaku bekerja di bidang IT berpura-pura menjalin hubungan romantis secara daring untuk memancing korban melakukan transaksi keuangan.

Setelah hubungan daring berjalan satu hingga dua minggu, pelaku akan mengaku mendapat penugasan ke luar negeri seperti ke Lisboa atau Makau untuk mengelola situs judi online.

Di situlah perangkap mulai dimainkan pelaku.

“Mereka akan bilang menemukan error atau glitch di sistem kasino online. Dari situ korban diminta ikut masuk ke sistem dengan cara mengklik tautan dan melakukan deposit,” jelasnya.

Pelaku meyakinkan korban bahwa dana tersebut aman karena akan dikelola oleh “orang dalam” alias ordal.

Namun, setelah korban mentransfer uang dananya tidak bisa ditarik kembali.

“Skenarionya template, polanya sama semua. Bahkan ada yang rugi sampai lebih dari Rp600 juta,” ungkapnya.

Sindikat Terorganisir

Helinsa menyebut, kasus love scam jenis ini bukan aksi individu, melainkan sindikat yang sangat terorganisir.

Dari hasil pelacakan blockchain terhadap transaksi kripto korban, sebagian besar dana dilacak mengalir ke Kamboja.

“Ini bukan sekadar orang pakai foto palsu di dating apps. Mereka punya sistem dan peran masing-masing, sangat rapi,” tegasnya.

Mengapa Korban Mudah Terjebak

Helinsa kemudian menjelaskan mengapa banyak wanita menjadi korbannya. Ia menyebut faktor emosional menjadi kunci keberhasilan modus ini.

Korban umumnya mengalami kesepian, tekanan sosial karena usia, atau harapan untuk segera menikah.

Baca juga: Jangan Asal Angkat Telepon, Begini Modus Hacker Curi Akun WhatsApp Korbannya

“Korban sering merasa akhirnya ada yang perhatian, memahami mereka, padahal itu manipulasi emosional,” jelas Helinsa.

Selain itu, persepsi negatif masyarakat terhadap korban penipuan membuat banyak dari mereka enggan melapor.

“Mereka takut dianggap bodoh. Padahal sebagian besar berpendidikan tinggi dan punya karier bagus,” tambahnya.

Edukasi Jadi Kunci Pencegahan

Halaman 2/3
Tags:
Modus love scamHelinsa KabanLisboa dan Makau
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved