Berita Viral

TEGA Bu Kepsek di NTT, Suruh 3 Siswa SD Jilat Tembok hingga Makan Kertas, Dipicu Sumpit-sumpitan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - 3 siswa SD di NTT mengaku diminta jilat tembok hingga makan kertas oleh kepsek

Mohammad Arif Viral di Medsos Ngaku Dipecat

Melalui unggahan video di akun Instagram @ndorobei, Kamis (21/9/2023), guru yang diketahui bernama Mohammaf Arif itu mengatakan peristiwa tersebut bermula saat No’man Afandi baru masuk dan menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan.

Saat rapat sekolah, terdapat pembahasan mengenai aturan siswa masuk ke kamar mandi dan toilet sekolah membayar Rp500 rupiah.

Saat itu Arif mengaku tidak setuju dengan keputusan tersebut.

“Dalam rapat saya tidak setuju, karena MAN 1 (Pamekasan) itu mlik negara, yang semua fasilitas sebesar-besarnya itu milik rakyat atau untuk siswa,” ujarnya dalam video yang beredar.

Bermula dari hal tersebut, Arif merasa mendapat tindakan yang tidak mengenakan.

Tindakan tidak mengenakan yang dirasakan Arif itu bermula saat ia diberhentikan sebagai anggota Pengendalian Mutu MAN 1 Pamekasan.

Menurutnya, No’man selaku Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan memberhentikannya secara sepihak.

Sebab, saat ia diberhentikan dari Pengendalian Mutu itu tidak ada pemberitahuan khusus.

Ia pun baru mengetahui dirinya diberhentikan dari anggota Pengendalian Mutu saat memasuki tahun ajaran baru.

Saat itu Arif mengaku hanya bisa diam.

Selang beberapa lama dari permasalahan itu , ia berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan umrah atas seizin dari pihak sekolah dan lembaga terkait.

Namun dua hari sepulang dari umrah itu, dirinya mendapatkan surat yang diberikan oleh Kasi Pendma Kemenag Pamekasan, Badrus Shomad.

Isi dalam Surat Keputusan (SK) itu mengenai mutasi atau pemindahan tempat mengajar ke MA Miftahus Sudur, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

Arif pun tidak menyangka bahwa surat yang diterimanya berisi keputusan pemindahan tempat mengajar yang ditandatangani Kakanwil Kemenag.

Atas hal tersebut, ia pun mengaku telah dirugikan.

Video pengakuan Arif itu kini viral di media sosial.

Warganet pun menduga Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan telah melakukan pungutan liar (pungli).

(Kompas.com/Sigiranus)(Surya.co.id/ Akira Tandika Paramitaningtyas)

Artikel diolah dari Kompas.com dan Surya.co.id