Kapolsek Atari Jaya Polres Konsel, Ipda Reflian Budhini, mengatakan, korban diduga dianiaya saat pelaku pulang dari bekerja sebagai kuli bangunan.
“Karena keseharian pelaku ini kerja kuli bangunan lalu pada saat pulang tidak disediakan makan pelaku marah sama ibunya,” kata Ipda Reflian melalui telepon seluler (ponsel).
Pelaku yang kesal kemudian mencari ibunya lalu menganiaya bahkan sampai menginjak-injak tubuh korban.
Korban pun ditemukan tewas bersimbah darah oleh tetangga ER pada Minggu (10/9/2023) sekira pukul 12.00.wita.
Saat itu, saksi ER datang mencari korban karena ada hajatan di sekitar tempat tinggalnya.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH, Anak di Bukittinggi Nekat Setubuhi Ibu Kandung Sejak SMA, 11 Tahun Lakukan Inses
Namun, DR justru ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah dengan luka lebam dan sobek di bagian alis.
5. Pelaku Miliki Riwayat Gangguan Kejiwaan
Kapolsek Atari Jaya, Ipda Refilan Budhini, pun mengungkap fakta lain di balik kondisi sang anak bunuh ibu kandung tersebut.
Dari hasil penyidikan, ibu dibunuh anak kandung yang kesal karena tak disediakan makan siang.
Polisi juga menyebut korban diduga mengalami gangguan jiwa.
“Pelaku sakit kejiwaan,” katanya.
Polisi pun berencana membawa pelaku untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan di Rumah Sakit Sakit Jiwa Kendari.
“Rencananya kita bawa dulu ke rumah sakit untuk dirawat sama diperiksa penyakitnya,” jelasnya.
Baca juga: VIRAL Kepala Anak Hakim di Kendari Bersimbah Darah Dibacok Ayah, Pilu Ibu Kandung Dikirimi Video
6. Pelaku Sudah Berkali-kali Aniaya Korban
Polsek Atari Jaya menyebut pria dengan gangguan jiwa yang membunuh ibu kandung di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ternyata sudah berkali-kali menganiaya korban.
Kapolsek Ipda Reflian Budhini mengatakan pelaku I (28) menganiaya ibu kandungnya berinisial DR (55) karena kesal tidak disediakan makan siang seusai pulang kerja.
Akibatnya, pelaku menganiaya bahkan menginjak-injak tubuh ibunya hingga tewas dan ditemukan tetangga di dalam kamar korban pada Minggu (10/9/2023) pukul 12.00 Wita.
Ipda Reflian Budhini mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal terhadap I, diketahui pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
“Jadi pelaku punya gangguan kejiwaan, bahkan keluarga sudah beberapa kali membawa berobat tapi karena kekurangan dana biaya berobatnya berhenti,” katanya pada Minggu (10/9/2023).
Ipda Reflian menjelaskan karena memiliki ganguan jiwa, pelaku sudah beberapa kali menganiaya sang ibu jika marah dan kesal.
“Pelaku sudah sering kali mi memukul ibunya,” jelasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari/Muhammad Israjab)
Diolah dari artikel TribunnewsSultra.com