Berita Kriminal

TRAGIS! Pagi Buta Jalan Sendirian, Hansip di Pasar Rebo Dibacok Geng Motor, Syok Darah Bercucuran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasip, petugas hansip di Pasar Rebo alami pembacokan oleh geng motor.

Keluarga korban kemudian melaporkan penganiayaan yang menimpa DM ke Polsek Jetis.

Pembacokan diduga karena pelaku tak terima ceweknya direbut korban (IST)

Kapolsek Jetis Kompol Wahyu Sudadi mengatakan laporan dari pihak keluarga tersebut kemudian langsung ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim.

"Orang tua korban yang melaporkan, bahwasanya anaknya kena bacok di Jalan Tentara Pelajar, Jetis. Kemudian laporan kami terima dan tim Reskrim olah TKP," katanya, saat jumpa pers, Rabu (5/7/2023)

Setelah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, tim Reskrim Polsek Jetis akhirnya berhasil mengamankan AH bersama teman-temannya yang terlibat penganiayaan.

Para pelaku diamankan pada Senin malam.

"Setelah olah TKP dan gelar perkara, Senin malamnya kami bisa amankan para pelaku," ungkapnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Jetis AKP Mardiayanto menuturkan, ada enam pelaku yang diamankan oleh jajarannya.

Baca juga: AKSI Remaja di Balikpapan Nekat Telanjang Bulat saat Mencuri di 3 Rumah Warga, Santai Numpang Mandi

Para pelaku antara lain AH (18) pelajar laki-laki asal Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta, perannya sebagai eksekutor dengan senjata tajam jenis celurit.

Kemudian RD (17) pelajar laki-laki alamat Tegalrejo, Kota Yogyakarta berperan sebagai joki motor.

Lalu DR (17) pelajar laki-laki alamat Kasihan, Kabupaten Bantul berperan sebagai eksekutor yang memukul korban dengan stik baseball.

Kemudian YA (17) pelajar laki-laki asal Tegalrejo, Kota Yogyakarta berperan sebagai joki motor.

Berikutnya HDH (17) pelajar laki-laki asal Danurejan Kota Yogyakarta, berperan sebagai fighter dan AM (19) asal Gedongtengen, Kota Yogyakarta berperan sebagai joki.

"Untuk motif berawal dari adanya pesan WhatsApp yang berisi undangan untuk sparingan atau perkelahian satu lawan satu dari pelaku," tuturnya.

Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku maupun korban, diketahui pemicu perkelahian bukanlah salah paham antar kedua geng.

"Bukan geng, jadi hanya perorangan berawal dari permasalahan cewek. Jadi pelaku merasa ceweknya diambil sama korban. Terus karena merasa gantle itu yuk kita sparingan perkalian satu lawan satu siapa yang menang," ungkap Kanitreskrim.

Halaman
1234