4. Gusi sakit.
Perubahan pola makan dan kadar hormon dapat menyebabkan gusi berdarah selama kehamilan yang dikenal sebagai gingivitis kehamilan.
Penyakit gusi ini akan hilang, tetapi untuk meredakan rasa sakitnya, lakukan kebersihan mulut yang baik dengan menyikat gigi secara lembut.
5. Hidung berair.
Rinitis kehamilan mempengaruhi 20% ibu hamil yang mengalami bersin dan pilek.
Gejala yang mengganggu ini bersifat sementara dan dapat diobati dengan olahraga teratur, pelembab udara, semprotan hidung, dan dekongestan.
6. Sesak napas.
Selama tahap awal kehamilan, perubahan kadar hormon dapat menyebabkan sesak napas.
Untuk meningkatkan pernapasan selama kehamilan, latih postur yang baik dan teknik pernapasan yang penuh perhatian.
7. Indera penciuman yang kuat.
Wanita hamil dapat memiliki indra penciuman yang tinggi, atau hiperosmia, terutama terhadap parfum, kopi, bensin, atau makanan basi.
Untungnya, hiperosmia hanya bersifat sementara dan berakhir setelah trimester pertama.
8. Mendambakan barang-barang non-makanan, seperti batu atau sabun.
Beberapa wanita hamil telah melaporkan mengidam tepung jagung, nasi mentah, kapur, sabun, dan logam.
Keinginan ini dikenal sebagai pica, yaitu keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang non-makanan.
Jika Anda tiba-tiba ingin mencoba sepotong batu, segera kunjungi dokter.
(Tribunstyle.com/Manila)
Baca artikel lainnya tentang kehamilan di sini..