Masuk dalam klasifikasi VOI
Tidak seperti varian Delta, Gamma, dan Alpha, varian Lambda sendiri diklasifikasikan sebgai VOI atau Variant of Interest.
Hal ini disebabkan karena varian Lambda tidak ada indikasi lebih agresif dibandingkan varian lainnya.
"Sejauh ini kami tidak melihat indikasi bahwa varian lambda lebih agresif," kata ahli virologi WHO, Jairo Mendez-Rico, dilansir dari DW.
"Ada kemungkinan bahwa itu menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi, tetapi kami belum memiliki cukup data yang dapat diandalkan untuk membandingkannya dengan varian Gamma atau Delta."
Masih perlu dilakukan pemantauan terhadap perkebangan varian ini, apakah terbukti lebih menular, berbahaya, dan sulit diatasi atau tidak.
Membawa sejumlah mutasi
WHO menyebutkan bahwa varian Lambda membawa sejumlah mutasi yang diduga memiliki implikasi fenotipik, seperti peningkatan penularan atau resistensi terhadap antibodi.
"Ini ditandai dengan mutasi pada protein lonjakan, termasuk G75V, T761, del247/253, L452Q, F490S, D614G dan T859N," ungkap WHO.
WHO juga mengungkapkan, bahwa telah ditemukan bukti terbatas tekait dampak penuhd engan perubahan genom.
Meski demikian, hal ini masih perlu studi lebih lanjut.
Penelitian juga dibutuhakn untuk memahami dampak pada tindakan pencegahan dan mengendalikan penyebaran.
(TribunStyle.com/Anggie)
Sebagian artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul "Waspada! Varian Lambda Sudah Menyebar ke 29 Negara, WHO Masih Memantau Perkembangannya"
Baca juga: Singapura Bersiap Tangani Covid-19 Seperti Flu Biasa, Ketua Satgas IDI: Indonesia Jangan Latah
Baca juga: Singapura Siap-Siap Berdamai dengan Covid-19 Bakal Ditangani Seperti Flu Biasa, Apa Rahasianya?