Belajar dari Catherine Wilson Terjerat Narkoba, Ini 4 Hal yang Harus Diterapkan Pecandu agar Sembuh

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Catherine Wilson dan ilustrasi narkoba jenis sabu.

TRIBUNSTYLE.COM - Belajar dari Cathrerine Wilson yang terjerat narkoba, ini 4 cara mengatasi kecanduan obat terlarang.

Seperti diketahui, publik sedang dihebohkan dengan penangkapan artis Catherine Wilson alias Keket atas kasus penyalahgunaan narkoba.

Wanita berusia 39 tahun itu ditangkap Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada Jumat (17/7/2020) di rumahnya di kawasan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat penangkapan, polisi mengamankan barang bukti obat terlarang jenis sabu.

Keket diamankan bersama dengan security rumahnya yang berinisial J.

Berdasarkan hasil tes urine, keduanya dinyatakan positif menggunakan metamfetamin atau narkoba jenis sabu.

Ditangkap Bersama Satpam di Rumahnya, Catherine Wilson Mengaku Konsumsi Narkoba Selama Dua Bulan

PROFIL Catherine Wilson, Model Cantik yang Dulu Lengket dengan Tommy Soeharto, Kini Terjerat Narkoba

Catherine Wilson saat ditangkap di rumahnya. (Dokumentasi Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya)

Dari konferensi pers yang digelar kepolisian, Catherine Wilson mengaku telah menggunakan narkoba selama kurang lebih dua bulan.

Menyoal narkoba, barang haram ini memang sudah tak diragukan lagi dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan.

Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk mengalami kecanduan.

Untuk mengatasi efek kecanduan akibat narkoba, perlu dilakukan rehabilitasi.

Nah, berikut ini 4 cara mengatasi kecanduan narkoba dikutip dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

Ilustrasi pecandu narkoba. (Horizons Opioid Treatment Service)

1. Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan tidak hanya oleh dokter tetapi juga terapis.

Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami dan adakah efek samping yang muncul.

Jika si pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan rehabilitasi.

Halaman
123