Dr Behnood Bikdeli, seorang dokter di Rumah Sakit Presbyterian New York, mengumpulkan konsorsium ahli internasional untuk mempelajari masalah ini.
Temuan mereka diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.
Para ahli menemukan risikonya sangat besar sehingga pasien Covid-19 "mungkin perlu menerima pengencer darah, pencegahan, profilaksis", bahkan sebelum tes pencitraan diperintahkan.
• Selalu Waspada, Ini 6 Gejala Baru Covid-19, Tak Melulu Demam, Sesak Napas & Batuk-batuk
• Tunjukkan Gejala Stroke, Putra Jurnalis TV Swasta Meninggal Terpapar Corona, Kini Kisahnya Viral
Apa penyebabnya?
Alasannya belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa ahli menawarkan penjelasan.
Orang dengan Covid-19 yang parah sering kali memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Seperti membawa penyakit jantung atau paru-paru, yang dengan sendirinya terkait dengan tingkat pembekuan darah yang lebih tinggi.
Selanjutnya, berada dalam perawatan intensif membuat seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan gumpalan darah karena mereka tinggal diam begitu lama.
Itulah sebabnya, misalnya, orang didorong untuk melakukan peregangan dan bergerak dalam penerbangan jarak jauh.
Juga dijelaskan bahwa penyakit Covid-19 dikaitkan dengan reaksi imun abnormal yang disebut "badai sitokin".
Beberapa penelitian telah mengindikasikan ini juga terkait dengan tingkat pembekuan yang lebih tinggi, dilansir dari AFP.
Mungkin juga ada sesuatu tentang virus itu sendiri yang menyebabkan koagulasi, yang memiliki beberapa preseden pada penyakit virus lainnya.
Sebuah makalah dalam jurnal The Lancet pekan lalu menunjukkan bahwa virus dapat menginfeksi lapisan sel dalam organ dan pembuluh darah, yang disebut endotelium.
Ini, secara teori, bisa mengganggu proses pembekuan.
Menurut Dr Brosnahan, sementara pengencer seperti Heparin efektif pada beberapa pasien, mereka tidak bekerja untuk semua pasien karena gumpalan pada waktu itu terlalu kecil.