Virus Corona

Virus Corona Bisa Saja Tak Akan Ada Vaksinnya, Pandemi Bertahan Selama 2 Tahun, Ini Kata Ahli WHO

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu petinggi WHO, David Nabarro dan ilustrasi vaksin virus corona Covid-19.

"Kita tidak bisa membuat kemungkinan yang mutlak bahwa kelak akan ada vaksin atau tidak akan ada vaksin," terangnya.

Bukan Chloroquine, Ahli Amerika Sebut Obat Virus Ebola Efektif Mempercepat Kesembuhan Pasien Corona

FATAL Pasien Virus Corona yang Diobati Chloroquine Lebih Banyak Meninggal Daripada Perawatan Standar

Obat / vaksin virus ebola Remdesivir akan digunakan untuk obati pasien virus corona Covid-19. (Strait Times)

Nabarro mengatakan, asumsi bahwa sebuah vaksin pasti akan muncul adalah sesuatu yang keliru. Andaikan berhasil ditemukan pun, vaksin tersebut belum tentu bisa lulus uji dalam hal efikasi dan keamanan.

"Kita tak bisa membuat asumsi pasti bahwa sebuah vaksin akan muncul atau sekalipun muncul, maka vaksin itu akan lulus semua tes efikasi dan keamanan," kata Nabarro.

Hingga saat ini, disebutkan telah ada 102 kandidat obat dan vaksin Covid-19 yang masih dalam pengembangan.

Delapan kandidat vaksin Covid-19 kini sudah memasuki tahap uji klinis pada manusia.

Bila berjalan lancar, vaksin Covid-19 bisa dikembangkan dan digunakan untuk masyarakat luas dalam waktu 12 hingga 18 bulan.

Akan tetapi, belum ada pengembangan vaksin yang berhasil dilakukan dalam kurun waktu tersebut sejauh ini.

Nabarro mengatakan, program tes Covid-19 dan penelusuran kontak yang lebih luas perlu dilakukan agar kehidupan bisa berjalan normal meski berdampingan dengan Covid-19.

Hal ini juga perlu didukung dengan sistem kesehatan masyarakat lainnya, seperti adanya tes Covid-19 di tempat kerja.

"Itu bisa dilakukan, tapi rumit dan kita belum pernah melakukan itu sebelumnya," jelas Nabarro.

Tak Kerja Karena Corona, Peninah Terpaksa Rebus Batu Agar 8 Anak yang Lapar Berhenti Menangis

TANDA CORONA REDA? Lihat Cara Malaysia, Amerika, Thailand, India Longgarkan Lockdown, Semoga!

Ilustrasi flu musiman. (ISTIMEWA)

Pandemi bertahan 2 tahun dan jadi flu musiman?

Pihak pusat penelitian penyakit menular di Universitas Minnesota baru-baru ini berpendapat bahwa pandemi Covid-19 akan bertahan hingga 2 tahun ke depan.

Bahkan bisa jadi corona menjadi wabah berkala di seluruh dunia.

Menurutnya, penyelesaian wabah corona ini sulit dilakukan lantaran adanya orang-orang positif namun tanpa gejala.

Saat ini yang terpenting adalah masyarakat harus patuh pada anjuran pemerintah untuk social distancing.

Halaman
123