Virus Corona

Apa Itu Far-UVC? Sinar Ultraviolet Jauh yang Disebut Mampu Bunuh Virus di Udara untuk Cegah Covid-19

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona dan orang bermasker.

Para peneliti menemukan bahwa Far-UVC berhasil menonaktifkan virus influenza H1N1 di udara, serta bakteri yang resistan terhadap obat, hanya beberapa menit setelah mereka bernapas, batuk, atau bersin ke udara.

"Sinar Far-UVC memiliki potensi untuk menjadi solusi," kata profesor biofisika radiasi dan direktur pusat penelitian radiologi di Kolombia, David Brenner.

"Ini dapat digunakan dengan aman di ruang publik yang ditempati, dan membunuh patogen di udara sebelum kita bisa menghirupnya," imbuhnya.

Brenner menambahkan bahwa Far-UVC menawarkan taktik yang secara fundamental berbeda dalam perang melawan Covid-19.

"Sebagian besar pendekatan berfokus pada memerangi virus begitu virus masuk ke dalam tubuh," kata Brenner.

Sementara Far-UVC dipergunakan untuk mencegah penyebaran virus sebelum masuk ke dalam tubuh.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Freepik)

UPDATE Corona Dunia 3 Mei 2020: 3,4 Juta Kasus, 1,1 Juta Kesembuhan, China Tak Lagi Masuk 10 Besar

Sementara itu, jumlah kasus pasien positif virus corona di dunia masih terus bertambah.

Dilansir oleh worldometers.info pukul 08.00 WIB kasus Covid-19 di seluruh dunia per Minggu (03/05/2020). yakni mencapai 3.479.875 kasus.

Dari jumlah tersebut terdiri dari 244.596 orang meninggal dunia dan 1.108.065 pasien telah sembuh.

Jumlah kasus Covid-19 aktif 2.127.561 kasus yang tersebar di berbagai negara di dunia.

Update kasus corona 3 Mei (worldometers.info)

Kasus tersebut tersebar di berbagai negara di belahan dunia dengan peringkat 10 besar sebagai berikut.

1. Amerika Serikat

Jumlah kasus Covid-19 = 1.159.915 kasus.
Meninggal dunia = 67.400 orang.
Sembuh = 160.705 orang.

Amerika Serikat masih menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus virus corona terbanyak.

Halaman
1234