Pemerintah dapat meyakinkan kembali publik dengan memberikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan transparan mengenai epidemi yang berkembang,
Taiwan adalah contoh bagaimana masyarakat dapat merespons dengan cepat terhadap krisis dan melindungi kepentingan warganya," sebagaimana yang tertulis di jurnal Amerika.
Sementara itu, menurut laporan Anadolu Agency, Taiwan sejauh ini memang belum melakukan penguncian wilayah, dan kehidupannya relatif normal dengan sekolah dan bisnis berjalan seperti biasa.
Akan tetapi, pemerintah telah menyerukan seluruh warga untuk memakai masker saat keluar rumah serta menjalankan protokol pencegahan Covid-19.
Langkah yang diambil negara Taiwan ini terjadi pada tindakan awal pencegahan kala virus corona muncul pertama kali di China.
Mereka melakukan intervensi non-pengobatan atau Non-Pharmacetical Intervention (NPI) pada masyarakatnya.
Adanya NPI yang dimaksud adalah contact tracing, isolasi orang yang sakit, karantina, pada orang-orang yang terinfeksi sejak awal, sehingga penyebarannya tidak meluas dan berhasil dikendalikan.
• POPULER Disiplin Karantina Mandiri 3 Pekan, Wanita Ini Tertular Corona Karena Hal Sepele
• Kabar Baik! Tingkat Kematian Corona Turun 6 Kali Lipat Berkat Vaksin BCG, Apa Itu? Ini Penjelasannya
Sebelumnya Taiwan telah mengirim surat kepada WHO mengenai Covid-19
Taiwan diketahui terlebih dahulu melakukan tindakan kesiapsiagaan Taiwan.
Kasus corona sebenarnya sudah terlihat kala mereka jadi pihak pertama yang memberi informasi ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir dari Fox News.
Rupanya, Taiwan selama ini sudah mengirim peringatan bahaya soal virus corona kepada WHO sejak Desember 2019 lalu.
Namun menurut Taiwan, WHO saat itu justru tak terlalu menggubris laporan corona yang dikirim dan menganggapnya hanya sebagai angin lalu.
Bukan cuma sekadar klaim belaka, Taiwan kemudian memperlihatkan bukti surat elektronik (surel) alias email kepada WHO.
Email yang dikirim oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Taiwan kepada WHO tertanggal 31 Desember 2019.
Dalam tulisan tersebut menyatakan bahwa Taiwan memperingatkan WHO untuk bersikap dan waspada,